Saham Properti 2025: CTRA Jadi Unggulan Investor
Tren Suku Bunga Turun, Saat Tepat Koleksi Saham Properti?
Memasuki tahun 2025, sektor saham properti menunjukkan potensi pemulihan yang signifikan selain saham atau waran yang lain. Hal ini ditandai dengan tren penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia yang telah menurunkan suku bunga empat kali dalam setahun terakhir, dari 6,25% menjadi 5,25%.
Penurunan suku bunga biasanya diawali dengan penurunan bunga deposito, dan sekitar 3-4 bulan setelahnya, bunga kredit ikut menurun. Di masa jeda inilah, pasar biasanya mulai pricing in pemulihan sektor properti. Maka, saham properti 2025 menjadi menarik untuk dikaji lebih dalam.
Empat Emiten Properti yang Diulas
Dalam analisa ini, empat saham properti terkemuka dikaji dari sisi fundamental dan valuasinya:
- BSDE - Bumi Serpong Damai Tbk
- CTRA - Ciputra Development Tbk
- PWON - Pakuwon Jati Tbk
- SMRA - Summarecon Agung Tbk
Analisa Fundamental Saham Properti 2025
Berikut ringkasan perbandingan performa keuangan dari keempat emiten berdasarkan laporan keuangan kuartal 1 tahun 2025:
- Market Cap: Terbesar dimiliki oleh CTRA (Rp18,1 triliun)
- Sales Growth: Semua negatif, namun CTRA hanya -2,3%, paling minim penurunannya
- Net Profit Growth: CTRA justru mencetak kenaikan 24,2%
- Gross Profit Margin: BSDE unggul (62,8%), tapi net profit margin tertinggi tetap CTRA (24,2%)
- Return on Equity: CTRA (11,7%), disusul SMRA (8,4%)
- Debt to Equity Ratio: Terbaik dimiliki oleh PWON (0,52), BSDE (0,66), CTRA masih aman di bawah 1
- Dividend Yield: PWON tertinggi (3,59%), CTRA (2,45%)
Dari sisi profitabilitas, CTRA unggul hampir di semua indikator, termasuk pertumbuhan laba, efisiensi margin, dan rasio pengembalian ekuitas.
Valuasi Saham Properti 2025
Valuasi berdasarkan dua indikator utama:
- Price to Book Value (PBV): BSDE (0,41) dan SMRA (0,57) dianggap sangat undervalue. CTRA di 0,81, masih menarik.
- Price to Earning Ratio (PER): CTRA (6,8), SMRA (6,7) — di bawah angka ideal 10, menunjukkan valuasi murah.
Jika menggunakan rasio EPS Growth, harga wajar CTRA bisa mencapai Rp2.100 atau potensi naik 115% dari harga saat ini (Rp980). Jika lebih konservatif, target wajar di kisaran Rp1.400 hingga Rp1.600 masih realistis.
Kenapa CTRA Menjadi Pilihan Utama?
Berdasarkan kombinasi kinerja keuangan, efisiensi, manajemen hutang, dan valuasi, saham CTRA menjadi yang paling menjanjikan di antara emiten properti lainnya.
Penurunan suku bunga akan berdampak langsung ke sektor properti dalam 3-6 bulan mendatang. Maka, saat ini bisa menjadi momentum emas bagi investor yang ingin mengoleksi saham properti undervalue seperti CTRA sebelum pasar merespon sepenuhnya.
BRI Sekuritas pada 16 Juli 2025 juga merekomendasikan buy untuk saham CTRA dengan target harga Rp1.600, sejalan dengan hasil analisa ini.
Kesimpulan
Saham properti 2025 sangat potensial didorong tren penurunan suku bunga. CTRA tampil unggul dari sisi fundamental dan valuasi. Namun seperti biasa, keputusan investasi tetap perlu disesuaikan dengan profil risiko masing-masing dan analisa lanjutan.
Baca Juga : Saham Emas Terbaik 2025