Beda Trading Saham dan Forex

Ingin mulai berinvestasi tapi masih bingung memilih antara trading saham dan trading forex? Keduanya memang tampak mirip karena sama-sama melibatkan aktivitas jual beli aset untuk meraih keuntungan. Namun, jika diperhatikan lebih dalam, ada sejumlah perbedaan mendasar yang wajib Anda pahami sebelum menentukan pilihan.
1. Jenis Produk yang Diperjualbelikan
Trading saham berarti Anda membeli dan menjual saham, yaitu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham mencerminkan bagian dari aset dan laba perusahaan, sehingga Anda berperan sebagai pemilik sebagian perusahaan tersebut.
Sementara itu, dalam trading forex (foreign exchange), yang diperdagangkan bukanlah saham, melainkan kontrak harga mata uang. Fokus utamanya adalah memperdagangkan nilai tukar antara dua mata uang berbeda, seperti EUR/USD atau USD/JPY.
Kesimpulan: Saham = kepemilikan perusahaan, Forex = pertaruhan nilai tukar mata uang.
2. Jumlah Instrumen yang Tersedia
Di pasar saham, Anda bisa memilih ribuan saham dari berbagai sektor dan negara. Bursa seperti NYSE, Nasdaq, dan IDX menawarkan lebih dari 10.000 saham aktif yang dapat diperdagangkan setiap harinya.
Berbeda dengan forex, jumlah pasangan mata uang utama yang sering diperdagangkan hanya sekitar 4-7 major pairs, di antaranya:
- EUR/USD (Euro dan Dolar AS)
- USD/JPY (Dolar AS dan Yen Jepang)
- GBP/USD (Poundsterling dan Dolar AS)
- USD/CHF (Dolar AS dan Franc Swiss)
Catatan: Sedikitnya pilihan di forex bisa menjadi kelebihan (lebih fokus) sekaligus kekurangan (minim diversifikasi).
3. Tingkat Fluktuasi dan Risiko Pasar
Pasar forex dikenal sangat fluktuatif karena volume transaksinya yang besar dan beroperasi selama 24 jam nonstop. Bahkan, pergerakan harga bisa sangat tajam hanya dalam hitungan menit akibat berita ekonomi global.
Sementara pasar saham cenderung memiliki fluktuasi yang lebih stabil, terutama saham-saham blue chip. Namun tetap saja, sentimen pasar, laporan keuangan, dan berita politik bisa memicu lonjakan harga yang signifikan.
Kapitalisasi pasar: Nilai pasar forex secara global mencapai lebih dari USD 6 triliun per hari, jauh lebih besar dibanding pasar saham.
4. Prinsip Syariah: Saham vs Forex
Bagi Anda yang ingin berinvestasi secara halal, saham syariah merupakan pilihan yang relatif lebih mudah dipastikan kepatuhannya. Ada indeks khusus seperti Jakarta Islamic Index (JII) yang hanya berisi saham-saham sesuai syariat Islam.
Sementara untuk forex, status kehalalannya masih menjadi perdebatan. Banyak ulama melarang forex karena adanya unsur spekulasi (gharar) dan riba. Namun, ada juga yang membolehkan dengan syarat-syarat tertentu, seperti transaksi spot tanpa bunga dan penyelesaian segera (settlement).
Baca juga investasi saham syariah
5. Waktu Perdagangan
Forex bisa diperdagangkan 24 jam sehari, 5 hari seminggu karena pasar global buka bergiliran di berbagai zona waktu dunia. Ini cocok untuk Anda yang ingin fleksibel dalam waktu transaksi.
Saham, khususnya di bursa Indonesia, hanya bisa diperdagangkan pada jam kerja bursa (misalnya 09.00–15.00 WIB). Meski ada fasilitas after market, likuiditasnya cenderung lebih rendah.
Kesimpulan
Baik saham maupun forex punya karakteristik masing-masing. Saham cocok untuk Anda yang ingin memiliki aset jangka panjang dan berpotensi memperoleh dividen. Forex cocok untuk Anda yang menyukai tantangan dan pergerakan cepat dengan strategi jangka pendek.
Ringkasan Perbedaan Saham vs Forex:
Aspek | Trading Saham | Trading Forex |
---|---|---|
Produk | Saham (kepemilikan perusahaan) | Mata uang (nilai tukar) |
Jumlah Instrumen | Ribuan saham global | 4–7 pasangan utama |
Fluktuasi | Stabil (relatif) | Sangat tinggi |
Syariah | Jelas, ada indeks saham syariah | Masih kontroversial |
Jam Perdagangan | Jam kerja bursa | 24 jam (Senin–Jumat) |