Materi TPA Masjid Terlengkap
TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) adalah tempat pertama yang sering dikunjungi anak-anak untuk mengenal dan belajar Islam. Di sinilah pondasi iman dan ibadah mulai dibentuk. Untuk itu, materi TPA masjid sebaiknya disusun secara rapi, lengkap, dan menyenangkan, supaya anak-anak makin semangat datang ke masjid setiap hari.
Pembelajaran di TPA tidak hanya sebatas mengajarkan cara membaca Al-Qur’an saja, lho! Banyak materi pendamping lainnya yang bisa bikin anak-anak makin cinta dengan agamanya. Nah, yuk kita bahas bareng-bareng 11 materi TPA masjid yang ideal dan pastinya mudah dipraktikkan.
1. Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
Materi utama di TPA tentu saja adalah membaca Al-Qur’an. Tapi bukan sekadar membaca biasa, ya. Anak-anak diajarkan membaca dengan tartil, yaitu pelan, jelas, dan sesuai dengan hukum tajwid.
Biasanya, anak dimulai dari Iqra' jilid 1 hingga 6. Setelah itu, mereka bisa lanjut membaca mushaf Al-Qur'an. Metode pengajaran bisa menggunakan sistem klasikal maupun individual. Anak mengikuti bacaan ustaz/ustazah terlebih dahulu, lalu menirukan dengan benar dan perlahan-lahan.
Contoh: Seorang anak bernama Andi yang baru belajar Iqra’ bisa dilatih setiap hari mengulang satu halaman dengan fokus pada huruf dan harakat, lalu diperiksa setiap pekan melalui sesi murajaah.
2. Menghafal Surat-surat Pendek
Menghafal Al Quran surat pendek sangat penting, karena surat-surat ini sering dibaca dalam salat. Anak bisa mulai dari surat An-Nas hingga Al-Fil. Setiap surat diajarkan dengan pelafalan yang benar, disertai dengan makna singkat agar anak memahami isi suratnya.
Contoh: Setiap hari Jumat, anak-anak diminta maju ke depan dan membaca hafalan surat pilihan, lalu diberi stiker bintang sebagai bentuk apresiasi. Seru, kan?
3. Doa-doa Harian untuk Anak
Doa-doa harian membantu anak mengaitkan aktivitas sehari-hari dengan kehadiran Allah Swt. Doa tidur, doa bangun tidur, doa masuk dan keluar kamar mandi, hingga doa naik kendaraan bisa diajarkan secara bertahap.
Menariknya, metode pengajaran bisa menggunakan lagu atau gerakan tangan supaya anak lebih mudah mengingat.
Contoh: Saat belajar doa sebelum makan, ustaz menyanyikan lagu pendek: “Allahumma barik lana...” dengan irama ceria. Anak-anak pun langsung bisa menghafalnya sambil tepuk tangan.
4. Hadis Pilihan tentang Akhlak Mulia
Hadis adalah pedoman hidup yang memperkaya ajaran Al-Qur’an. Materi hadis yang diajarkan sebaiknya yang berkaitan dengan akhlak, seperti hadis tentang berkata jujur, tidak menyakiti orang lain, dan mencintai sesama muslim.
Contoh: Hadis “Man laa yarham, laa yurham” (Barang siapa tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi) bisa dijadikan tema pekanan. Anak-anak diajak berdiskusi dan membuat drama mini tentang pentingnya menyayangi teman.
5. Bacaan dalam Salat
Karena salat adalah ibadah utama, penting bagi anak-anak mengetahui dan memahami bacaan-bacaannya. Mulai dari takbir, doa iftitah, bacaan ruku’, hingga salam. Pengajar bisa menjelaskan arti setiap bacaan secara sederhana.
Contoh: Setiap akhir bulan, anak diminta praktik salat berjamaah. Satu anak menjadi imam, yang lain jadi makmum. Guru membetulkan jika ada bacaan yang kurang tepat.
6. Thaharah atau Bersuci
Sebelum bisa membaca Al-Qur’an atau melaksanakan salat, anak harus paham cara bersuci atau tata cara wudhu. Materi ini meliputi wudu, mandi wajib, serta membersihkan najis. Anak diajak praktik langsung agar lebih paham.
Contoh: Di halaman masjid, anak-anak diberi giliran praktik wudu menggunakan baskom besar. Mereka berlatih mencuci tangan, wajah, hingga kaki sesuai urutan yang benar.
7. Menulis Huruf Hijaiyah
Menulis huruf Arab membantu anak mengenali bentuk huruf hijaiyah. Ini sangat membantu untuk meningkatkan kemampuan membaca. Anak bisa mulai menyalin huruf, lalu merangkai kata, hingga akhirnya menyalin ayat pendek.
Contoh: Guru menyediakan lembar kerja menulis huruf hijaiyah seperti ب، ت، ث lalu anak mewarnai dan menyalin huruf tersebut sebagai PR.
8. Aqidah Dasar untuk Anak
Aqidah mengenalkan anak pada Allah Swt., nabi, kitab, dan hari akhir. Materi ini bisa disampaikan melalui dongeng islami atau lagu-lagu sederhana tentang rukun iman dan rukun Islam.
Contoh: Lagu “Rukun Iman ada enam...” dinyanyikan sebelum pelajaran dimulai. Anak menyebutkan kembali nama-nama nabi dari poster besar di kelas.
9. Fiqih Anak Muslim
Fiqih mengajarkan tata cara ibadah seperti wudu, salat, puasa, dan zakat. Anak akan lebih paham syarat sah ibadah jika diajarkan sejak dini. Pengajar bisa menggunakan alat bantu seperti boneka atau kartu gambar.
Contoh: Ustaz menunjukkan urutan gerakan salat dengan boneka lalu anak-anak diminta menirukan secara perlahan. Ada juga permainan kuis “Tebak Gerakan Salat” yang bikin belajar makin seru.
10. Akhlak Mulia dalam Kehidupan Sehari-hari
Akhlak adalah cermin dari ilmu yang dipelajari. Anak-anak harus diajarkan akhlak baik seperti sopan santun, jujur, amanah, dan menghormati guru serta orang tua. Guru harus menjadi teladan dalam bersikap.
Contoh: Setiap ada anak yang berbicara sopan dan membantu temannya, diberi penghargaan berupa “Bintang Akhlak” untuk ditempel di papan kelas.
11. Mahfuzhat atau Kata-kata Mutiara Islami
Mahfuzhat adalah kalimat pendek berisi hikmah, biasanya dalam bahasa Arab. Misalnya, “Al-ilmu nuurun” (Ilmu adalah cahaya). Anak-anak bisa diminta membuat poster mahfuzhat dan memajangnya di kelas.
Contoh: Setiap pekan, satu anak membacakan satu mahfuzhat lalu menjelaskan artinya dengan gaya bercerita. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka juga!