Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil

Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil dengan penjelasan mudah dan contoh menarik. Temukan cara membedakan dua jenis mad dalam ilmu tajwid.

Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil
Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil

Pernah nggak sih, kamu membaca Al-Quran dan bertanya-tanya kenapa ada ayat yang cara bacanya panjang banget, sementara yang lain biasa saja? Nah, jawabannya ada di ilmu tajwid, khususnya aturan tentang mad. Dalam artikel ini, kita bakal mengupas tuntas perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil biar kamu makin jago membaca Al-Quran dengan benar. Yuk, simak sampai selesai!

Apa Itu Mad dalam Ilmu Tajwid?

Mad, dalam ilmu tajwid, berarti "panjang". Jadi, setiap kali kamu menemukan huruf tertentu yang dipanjangkan bacaannya, itu adalah mad. Tapi tunggu dulu, mad itu nggak cuma satu jenis. Ada beberapa kategori, dan salah satunya adalah mad thabi’i yang jadi dasar bagi mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil.

Mad thabi’i terjadi ketika huruf berharakat bertemu huruf mad seperti alif, ya sukun, atau wawu sukun. Contohnya? Coba baca kata "kitāba". Huruf "ā" pada kata itu dipanjangkan menjadi dua harakat. Nah, dari mad thabi’i inilah, mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil berkembang.

Pengertian Mad Wajib Muttasil

Mad wajib muttasil terjadi ketika mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah (ء) dalam satu kata. Contoh sederhananya bisa ditemukan dalam surat Al-Baqarah ayat 6 :

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ

Perhatikan kata "سَوَاۤ". Pada kata "سَوَاۤ", huruf wawu berharakat fathah kemudian diikuti huruf alif di depannya menunjukkan adanya mad wajib muttasil. Cara membacanya? Dipanjangkan hingga lima harakat atau dua setengah alif.

Pengertian Mad Jaiz Munfasil

Berbeda dengan mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil terjadi ketika mad thabi’i bertemu hamzah, tetapi di kata yang berbeda. Contohnya bisa ditemukan dalam surat Al-Baqarah ayat 4:

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ

Kata "بِمَآ " diikuti oleh "بِمَآ " adalah contoh mad jaiz munfasil. Di sini, mad thabi’i di  بِمَآ bertemu dengan hamzah atau alif yang terdapat pada kata selanjutnya yaitu اُنْزِلَ. hamzah di kata berikutnya. Bacanya juga dipanjangkan hingga lima harakat.

Perbedaan Mad Wajib Muttasil dan Mad Jaiz Munfasil

Nah, supaya makin paham, berikut ini tabel perbedaan antara kedua jenis mad tersebut:

Kriteria Mad Wajib Muttasil Mad Jaiz Munfasil
Letak Hamzah Satu kata Beda kata
Panjang Bacaan 5 harakat 5 harakat
Contoh سَوَاۤءٌ بِمَآ اُنْزِلَ

Kenapa Harus Mempelajari Tajwid?

Banyak yang bertanya, "Kenapa sih, tajwid itu penting?" Jawabannya simpel: biar bacaan Al-Quran kita benar sesuai dengan cara Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tajwid juga membantu kita memahami makna ayat lebih dalam, lho. Jadi, yuk semangat belajar!

Jadi, perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil terletak pada posisi hamzah setelah mad thabi’i. Meski keduanya mirip, ada aturan spesifik yang membuat keduanya berbeda. Dengan memahami aturan ini, kita bisa membaca Al-Quran lebih baik dan sesuai tuntunan. Semoga bermanfaat!

Baca Juga : Motivasi Menghafal Al-Quran