Pengertian Wanprestasi dan Jenisnya

Pelajari pengertian wanprestasi dan jenisnya, termasuk contoh-contoh serta sanksi yang dapat diberikan kepada pihak yang melanggar perjanjian dalam dunia bisnis atau hukum.
Pengertian Wanprestasi dan Jenisnya
Pengertian Wanprestasi dan Jenisnya

Secara sederhana, wanprestasi adalah kegagalan atau ketidakmampuan salah satu pihak dalam memenuhi kewajiban yang sudah disepakati dalam perjanjian. Bisa karena lalai, sengaja, atau bahkan nggak mampu menjalankan apa yang dijanjikan. Menurut ahli hukum Hasim Purba, wanprestasi mencakup tindakan kelalaian (tidak sengaja) maupun kesengajaan (sengaja melanggar).

Menurut data Kamar Dagang dan Industri Indonesia (2024), 30% sengketa bisnis di Indonesia berkaitan dengan wanprestasi, menunjukkan betapa pentingnya memahami konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-Jenis Wanprestasi

Wanprestasi nggak cuma soal “nggak bayar” atau “nggak kirim barang”. Ada berbagai bentuk pelanggaran yang perlu kamu tahu. Berikut adalah empat jenis utama wanprestasi, lengkap dengan contoh yang relate sama kehidupan sehari-hari:

1. Melakukan Tindakan yang Dilarang dalam Perjanjian

Beberapa perjanjian punya klausul larangan, seperti “jangan lakukan ini!” Kalau pihak yang terikat melanggar larangan itu, mereka dianggap wanprestasi. Contoh: Dalam kontrak sewa rumah, penyewa dilarang memodifikasi bangunan tanpa izin pemilik. Kalau penyewa nekat renovasi tanpa izin, itu wanprestasi.

2. Terlambat Memenuhi Janji

Jenis ini terjadi saat pihak menjalankan kewajiban, tapi telat! Keterlambatan ini bisa merugikan pihak lain. Misalnya, kontraktor yang seharusnya selesai membangun rumah dalam 6 bulan, tapi molor sampai 9 bulan. Itu wanprestasi karena waktu adalah bagian dari kesepakatan.

3. Tidak Memenuhi Janji Sama Sekali

Ini adalah bentuk wanprestasi paling parah: pihak yang terikat nggak melakukan kewajibannya sama sekali. Misalnya, kamu bayar penuh untuk laptop baru, tapi penjual nggak pernah kirim barang atau balikin uang. Itu wanprestasi total!

4. Memenuhi Janji tapi Tidak Sesuai Kesepakatan

Kadang, pihak menjalankan kewajiban, tapi hasilnya nggak sesuai janji, terutama soal kualitas atau spesifikasi. Contoh: Kamu pesan smartphone dengan spesifikasi 128 GB, tapi yang dikirim cuma 64 GB. Itu wanprestasi karena barang nggak sesuai kontrak.

Baca Juga : Portrait dan landscape