Tulisan Review atau Reviu yang Benar dalam Bahasa Indonesia

Bingung menulis review atau reviu? Temukan jawaban lengkap soal tulisan review yang benar di artikel ini. Dijelaskan dengan gaya santai dan informatif!

Pernah bingung harus nulis review atau reviu? Apalagi pas mau bikin ulasan film, produk skincare, atau makanan viral dari TikTok. Tenang, kamu nggak sendirian. Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas soal tulisan review yang benar versi bahasa Indonesia yang sesuai kaidah KBBI tapi tetap asyik buat dipahami. Yuk, simak sampai habis, biar nggak salah kaprah lagi!

Kata “review” aslinya berasal dari bahasa Inggris yang berarti ulasan, tinjauan, atau evaluasi terhadap suatu hal. Tapi, ketika kita berbicara dalam konteks bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bentuk yang benar adalah reviu.

Yap, kamu nggak salah baca. “Reviu” adalah kata yang diserap dan disesuaikan dengan pelafalan serta ejaan bahasa Indonesia. Jadi, kalau kamu lagi nulis artikel, jurnal, atau laporan resmi, pakailah reviu, bukan review.

Beda Review dan Reviu

Biar makin jelas, kita bikin tabel perbandingan antara review dan reviu, ya!

Aspek Review Reviu
Bahasa Asal Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
Status KBBI Tidak baku Baku
Pengucapan /ˈriː.vjuː/ /re.viu/
Konteks Penggunaan Konten berbahasa Inggris Tulisan atau ucapan berbahasa Indonesia

Contoh Penggunaan

Salah satu cara mudah membiasakan diri pakai kata yang tepat adalah dengan melihat contoh penggunaannya dalam kalimat. Cek ini ya:

  • Benar: Aku sedang menulis reviu buku terbaru Tere Liye. contoh Reviu Buku The Road Less Stupid
  • Salah: Aku sedang menulis review buku terbaru Tere Liye.
  • Benar: Artikel ini adalah reviu mendalam tentang produk skincare lokal.
  • Salah: Ini adalah review mendalam tentang produk skincare lokal.

Salah Tulis Review atau Reviu

Alasannya simpel: karena terlalu sering dengar kata “review”. Mulai dari YouTube, TikTok, Instagram, sampai ke email promosi, kata “review” jadi sangat populer. Tapi sayangnya, kebiasaan ini bikin kita lupa bahwa dalam bahasa Indonesia, kata bakunya itu “reviu”.

Pengaruh bahasa asing (baca: Inggris) emang besar banget. Terutama kalau kamu tinggal di daerah yang penuh istilah JAKSEL (Jakarta Selatan). Tapi bukan berarti kita harus ikut-ikutan terus, kan?

FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul

1. Apakah boleh menggunakan kata "review" dalam tulisan berbahasa Indonesia?

Sebaiknya tidak, apalagi jika tulisannya bersifat formal. Gunakan “reviu” agar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) dan kaidah KBBI.

2. Kalau untuk konten media sosial, boleh pakai "review"?

Kalau konteksnya kasual dan target audiens kamu terbiasa dengan campuran bahasa, masih bisa ditoleransi. Tapi tetap disarankan untuk membiasakan yang benar, ya!

3. Apakah kata "reviu" terdengar aneh?

Di awal mungkin iya, tapi lama-lama biasa aja. Sama seperti kata “aksesori” dulu terasa asing, tapi sekarang udah sering dipakai, kan?

Kesimpulan

Fakta Menarik tentang Reviu

  • Kata “reviu” mulai masuk KBBI sejak edisi V.
  • Sudah digunakan secara resmi dalam jurnal ilmiah, dokumen kementerian, dan standar pendidikan.
  • Sering dijadikan soal dalam ujian Bahasa Indonesia lho! Jadi wajib tahu!

Menulis tulisan review yang benar itu penting, apalagi buat kamu yang suka bikin konten, nulis blog, atau sekadar curhat produk di caption Instagram. Jangan sampai salah eja cuma karena ikut-ikutan tren ya!

Ingat, dalam bahasa Indonesia yang benar menurut KBBI, kita pakainya reviu. Yuk, mulai dari sekarang biasakan pakai kata yang tepat. Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke teman-temanmu supaya mereka juga nggak salah tulis lagi!

Baca Juga : Dalam penulisan Perbedaan Tema dan Subtema