Jenis Start Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah salah satu cabang olahraga atletik yang paling seru dan menantang. Secara umum, lari jarak pendek atau sprint terdiri dari tiga kategori jarak: 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Dan semua jenis ini punya satu kesamaan start nya pakai teknik jongkok. Tapi, jangan salah, jongkok bukan cuma jongkok biasa. Ada tiga jenis start jongkok yang masing-masing punya karakteristik tersendiri: long start, medium start, dan bunch start. Yuk, kita bahas satu per satu dengan gaya yang santai tapi tetap lengkap!
1. Long Start
Long start atau start panjang adalah teknik yang dulu cukup sering digunakan, tapi sekarang mulai jarang dipakai di level profesional. Meski begitu, teknik ini sangat cocok untuk pemula karena lebih stabil dan memberikan ruang gerak yang lebih luas saat mulai berlari.
Teknik ini dimulai dengan kaki depan diletakkan sekitar 50 hingga 70 cm dari garis start. Posisi kaki belakang berada agak jauh dari kaki depan, dan lutut kaki belakang berada tepat di samping tumit kaki depan. Nah, kaki belakang harus berada dalam posisi jinjit agar siap meluncur saat aba-aba ‘ya’ diberikan.
Kedua tangan diletakkan di belakang garis start, empat jari menyentuh tanah dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Postur badan juga penting banget: punggung harus lurus, kepala menunduk sedikit, dan fokus ke depan. Saat aba-aba ‘siap’, angkat panggul sedikit tapi jangan terlalu tinggi agar tidak kehilangan keseimbangan.
Long start banyak dipakai untuk latihan awal karena membantu pelari belajar menstabilkan tubuh. Misalnya, saat sekolah mengadakan lomba lari 50 meter antar kelas, banyak guru olahraga yang menyarankan muridnya untuk pakai teknik long start ini agar lebih mudah dikendalikan.
2. Medium Start
Kalau kamu pernah lihat final lari 100 meter di Olimpiade, besar kemungkinan para atletnya pakai medium start. Teknik ini dianggap sebagai posisi start paling seimbang karena posisi panggul dan pusat gravitasi berada di titik optimal. Cocok banget untuk pelari dengan kaki agak panjang atau tubuh yang fleksibel.
Medium start dilakukan dengan jarak sekitar 40 hingga 55 cm antara ibu jari kaki depan dan belakang. Posisi kaki depan (biasanya kaki yang lebih kuat) diletakkan dekat garis start, sementara kaki belakang berada agak jauh dengan lututnya menempel di belakang kaki depan.
Tangan tetap di belakang garis start dengan formasi yang sama seperti long start—empat jari menyentuh tanah dan ibu jari membentuk V terbalik. Panggul dinaikkan sedikit saat aba-aba ‘siap’ dan badan condong ke depan siap menembak maju.
Teknik ini memberi keseimbangan yang baik, apalagi jika kamu sudah sering latihan dan punya insting start yang kuat. Atlet seperti Lalu Muhammad Zohri dan Usain Bolt diketahui sering menggunakan teknik medium start dalam kompetisi mereka. Keunggulan teknik ini terletak pada keseimbangan antara daya dorong dan kontrol tubuh saat transisi dari posisi diam ke gerakan cepat.
3. Bunch Start
Yang terakhir adalah bunch start atau start pendek. Ini adalah teknik start paling agresif dan sering digunakan oleh para sprinter profesional di tingkat internasional. Teknik ini memungkinkan pelari untuk ‘meledak’ dari posisi start dengan kecepatan maksimal, tapi juga butuh latihan dan kekuatan otot yang mumpuni.
Bunch start dilakukan dengan jarak pendek antara kaki depan dan belakang, sekitar 25–30 cm saja. Lutut kaki belakang berada tepat sejajar dengan kaki depan. Posisi ini membuat tubuh berada sangat dekat dengan tanah, sehingga saat panggul diangkat, tubuh langsung bisa meluncur dengan kuat ke depan.
Kedua tangan tetap diletakkan di belakang garis start, dengan empat jari menempel ke lintasan. Saat aba-aba ‘siap’ terdengar, pelari harus langsung mengangkat panggul hingga lebih tinggi dibanding medium start. Tubuh condong ke depan dan mata fokus ke jalur lari.
Bunch start sangat cocok untuk pelari yang memiliki reaksi cepat dan kekuatan ledakan dari otot kaki yang besar. Misalnya, saat kejuaraan nasional atletik, banyak pelari top Indonesia yang memakai bunch start untuk mencetak waktu tercepat di babak penyisihan.