Contoh Percakapan Menerima Panggilan Telepon di Kantor yang Profesional<
Di dunia kerja, bisa nerima telepon dengan sopan dan profesional itu keterampilan wajib, lho! Makanya, belajar contoh percakapan menerima panggilan telepon di kantor bakal bantu kamu tampil percaya diri dan bikin kesan baik. Telepon adalah alat komunikasi super cepat dan efektif buat nyampaikan informasi di kantor. Yuk, simak 5 contoh percakapan dan tips biar kamu jago nerima telepon!
Menurut buku Pengantar Manajemen Perkantoran dan Pengelolaan Perkantoran Modern Berbasis Cloud (2021) oleh I Nyoman Suputra dkk, salah satu fungsi kantor adalah nerima informasi, termasuk lewat telepon. Dengan nguasain etika telepon, kamu bisa ningkatin profesionalisme dan bikin komunikasi kantor makin lancar. Artikel ini bakal kasih contoh dan panduan praktis. Siap jadi karyawan yang top? Ayo, kita mulai!
Mengapa Keterampilan Menerima Telepon Penting di Kantor?
Telepon itu kayak pintu gerbang komunikasi di kantor—kalau kamu nerima panggilan dengan baik, kesan pertama perusahaan bakal oke banget! Panggilan telepon sering jadi cara cepat buat ngobrol sama klien, mitra bisnis, atau kolega. Kalau kamu sopan dan jelas, orang di ujung telepon bakal ngerasa dihargain.
Bayangkan, kalau kamu ngomong buru-buru atau nggak sopan, klien bisa ilang kepercayaan sama perusahaanmu. Sebaliknya, kalau kamu ramah dan profesional, mereka bakal seneng kerja sama. Keterampilan ini juga nunjukin bahwa kamu punya etika kerja yang bagus.
Selain itu, nerima telepon dengan baik bikin alur kerja lebih efisien. Kamu bisa nyampaikan pesan dengan tepat, catat informasi penting, dan hindarin salah paham. Jadi, keterampilan ini adalah senjata rahasia buat sukses di dunia kerja!
1. Contoh Percakapan Menerima Panggilan Telepon di Kantor untuk Konfirmasi Pesanan
Salah satu contoh percakapan menerima panggilan telepon di kantor adalah saat klien konfirmasi pesanan. Berikut contohnya: **Karyawan**: Halo, selamat pagi, dengan Rina Sari dari PT Makmur Jaya, ada yang bisa saya bantu? **Klien**: Selamat pagi, saya Ibu Anita dari Toko Sejahtera. Saya mau konfirmasi pesanan kain nomor KT-0923 untuk pengiriman minggu ini. **Karyawan**: Baik, Ibu Anita. Saya cek dulu, ya. Pesanan nomor KT-0923 sudah diproses dan akan dikirim besok, estimasi sampai tanggal 7 Agustus. **Klien**: Terima kasih, Bu Rina. Kalau sudah sampai, saya hubungi lagi untuk pesanan berikutnya. **Karyawan**: Baik, Ibu. Ada lagi yang bisa saya bantu? **Klien**: Tidak, itu saja. Terima kasih, selamat pagi. **Karyawan**: Terima kasih kembali, selamat pagi!
Percakapan ini singkat, sopan, dan langsung ke inti. Pastikan kamu cek data pesanan sebelum jawab biar informasinya akurat.
Catat nomor pesanan dan detail penting di buku atau sistem perusahaan. Ini bikin kamu kelihatan profesional dan terorganisir.
Dengan gaya kayak gini, klien bakal ngerasa puas, dan perusahaanmu dapat poin plus!
2. Contoh Percakapan untuk Menghubungkan ke Pihak Lain
Kadang, penelepon minta bicara sama orang tertentu yang nggak ada di tempat. Berikut contohnya: **Karyawan**: Halo, selamat siang, dengan Budi Santoso dari PT Cahaya Abadi, ada yang bisa saya bantu? **Penelepon**: Selamat siang, saya Pak Rudi dari PT Maju Bersama. Bisa bicara dengan Ibu Lina, kepala keuangan? **Karyawan**: Mohon maaf, Pak Rudi, Ibu Lina sedang rapat di luar kantor. Apakah ada pesan yang bisa saya sampaikan? **Penelepon**: Saya mau bahas invoice nomor INV-4567. Bisa tolong sampaikan ke Ibu Lina untuk hubungi saya besok? **Karyawan**: Baik, Pak Rudi. Saya akan sampaikan pesan ini. Untuk konfirmasi, boleh saya catat nomor telepon Bapak? **Penelepon**: Tentu, nomor saya 08123456789. Terima kasih, Pak Budi. **Karyawan**: Sama-sama, Pak. Selamat siang! **Penelepon**: Selamat siang.
Percakapan ini nunjukin cara sopan menangani penelepon saat orang yang diminta nggak ada. Selalu tawarin bantuan, seperti nyampein pesan.
Catat pesan dengan jelas dan konfirmasi ke penelepon biar nggak salah paham. Ini bikin komunikasi tetep lancar meski orangnya nggak ada.
Dengan pendekatan ini, penelepon bakal ngerasa dihargain, dan kamu kelihatan profesional!
3. Contoh Percakapan untuk Menjadwalkan Rapat
Kadang, telepon masuk buat ngatur jadwal rapat. Berikut contohnya: **Karyawan**: Halo, selamat pagi, dengan Siti Aminah dari PT Harmoni Jaya, ada yang bisa saya bantu? **Penelepon**: Selamat pagi, saya Ibu Maya dari PT Sukses Bersama. Saya mau atur rapat dengan Bapak Arif, direktur pemasaran, untuk bahas kerja sama. **Karyawan**: Baik, Ibu Maya. Bapak Arif tersedia minggu depan. Apakah Ibu punya preferensi waktu dan tempat? **Penelepon**: Kami usulkan hari Senin, 11 Agustus, jam 10.00 di kantor kami, Jalan Mawar No. 5, Surabaya. **Karyawan**: Baik, saya catat. Saya akan konfirmasi ke Bapak Arif dan hubungi Ibu kembali untuk pastikan. Boleh saya dapat nomor kontak Ibu? **Penelepon**: Tentu, 08765432123. Terima kasih, Bu Siti. **Karyawan**: Sama-sama, Ibu. Selamat pagi! **Penelepon**: Selamat pagi.
Percakapan ini nunjukin cara atur jadwal dengan rapi. Selalu konfirmasi detail, seperti waktu dan tempat, biar nggak ada kesalahan.
Catat semua informasi di agenda atau sistem perusahaan. Kalau bisa, kirim email konfirmasi ke penelepon biar semuanya jelas.
Dengan gaya ini, kamu bikin proses penjadwalan mulus dan ningkatin reputasi perusahaan!
4. Contoh Percakapan untuk Menangani Keluhan
Menangani keluhan pelanggan lewat telepon butuh kesabaran. Berikut contohnya: **Karyawan**: Halo, selamat siang, dengan Dewi Lestari dari PT Bintang Jaya, ada yang bisa saya bantu? **Pelanggan**: Selamat siang, saya Pak Dedi. Saya kecewa karena pesanan saya nomor PS-7890 belum sampai, padahal dijadwalkan tiba kemarin. **Karyawan**: Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, Pak Dedi. Saya akan cek status pesanan Bapak sekarang. Bisa tolong konfirmasi nomor pesanannya lagi? **Pelanggan**: PS-7890. Saya butuh barang ini secepatnya. **Karyawan**: Baik, Pak. Saya cek, pesanan tertunda karena masalah logistik. Kami akan kirim ulang hari ini, estimasi sampai besok. Sebagai permintaan maaf, kami berikan diskon 20% untuk pesanan berikutnya. **Pelanggan**: Baik, terima kasih atas solusinya. Saya tunggu kabarnya. **Karyawan**: Terima kasih atas pengertiannya, Pak. Selamat siang! **Pelanggan**: Selamat siang.
Percakapan ini nunjukin cara tangani keluhan dengan empati dan solusi cepat. Selalu dengar keluhan dengan sabar dan tawarin solusi.
Catat detail keluhan dan tindak lanjuti secepatnya. Ini bikin pelanggan ngerasa dihargain dan tetep percaya sama perusahaan.
Dengan pendekatan ini, keluhan pelanggan bisa jadi peluang buat ningkatin pelayanan!
5. Contoh Percakapan untuk Informasi Umum
Kadang, penelepon cuma butuh info umum, seperti alamat kantor atau jam operasional. Berikut contohnya: **Karyawan**: Halo, selamat pagi, dengan Ahmad Yani dari PT Sejahtera Makmur, ada yang bisa saya bantu? **Penelepon**: Selamat pagi, saya Ibu Rina. Saya mau tahu alamat dan jam operasional kantor Bapak. **Karyawan**: Baik, Ibu Rina. Kantor kami di Jalan Sudirman No. 10, Jakarta Selatan. Kami buka Senin sampai Jumat, jam 08.00-17.00. **Penelepon**: Apakah bisa kunjungi hari Sabtu? **Karyawan**: Mohon maaf, Ibu, hari Sabtu kami tutup. Tapi Ibu bisa hubungi kami via email di info@sejahteramakmur.com untuk info lebih lanjut. **Penelepon**: Baik, terima kasih, Pak Ahmad. **Karyawan**: Sama-sama, Ibu. Selamat pagi! **Penelepon**: Selamat pagi.
Percakapan ini simpel tapi jelas. Pastikan kamu tahu info dasar perusahaan, seperti alamat dan kontak, biar bisa jawab dengan cepat.
Kalau nggak yakin sama jawabannya, bilang akan konfirmasi dulu biar nggak salah kasih info. Ini nunjukin kamu peduli sama akurasi.
Dengan gaya ini, penelepon bakal ngerasa dilayani dengan baik dan perusahaanmu kelihatan profesional!
Tips Profesional Menerima Panggilan Telepon
Biar kamu makin jago nerima telepon, ikutin tips ini. Pertama, sambut penelepon dengan ramah, sebutin nama dan perusahaanmu, kayak “Halo, selamat pagi, dengan Rina dari PT Maju Jaya”. Kedua, dengar dengan penuh perhatian dan jangan nyela biar penelepon ngerasa dihargain.
Ketiga, catat informasi penting, seperti nama, nomor telepon, atau pesan, biar nggak lupa. Keempat, kalau nggak bisa jawab pertanyaan, bilang dengan sopan bahwa kamu akan konfirmasi dan hubungi kembali. Terakhir, tutup percakapan dengan ucapan terima kasih dan salam, kayak “Selamat siang!”.
Dengan tips ini, kamu bakal kelihatan profesional dan bikin penelepon seneng. Jadi, latih terus keterampilanmu biar komunikasi kantor makin lancar!