Menghitung Harga Jual per Unit

Pelajari cara menghitung harga jual per unit 2025 dengan 3 metode simpel untuk maksimalkan keuntungan bisnis!

Harga jual per unit nggak cuma soal nentuin angka, tapi juga bikin bisnismu kompetitif. Dengan ngerti cara menghitung harga jual per unit 2025, kamu bisa kurangin biaya dan tarik lebih banyak pelanggan. Ayo, kita mulai dari apa itu harga jual dan kenapa ini penting banget!

Harga Jual per Unit 

Harga jual per unit adalah duit yang kamu minta dari pelanggan buat satu produk. Menurut buku *Prakarya dan Kewirausahaan* dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, harga ini dipengaruhi biaya produksi, promosi, dan distribusi. Gampangnya, kalau kamu jualan kue, harga per kue harus nutupin biaya tepung, gula, plus ongkos kirim ke pelanggan. Kalau salah hitung, bisa-bisa rugi!

Ngapain sih repot-repot hitung harga jual? Pertama, biar tahu berapa keuntungan. Kalau harga jual terlalu rendah, kamu nggak cuan. Kedua, harga yang pas bikin produkmu bersaing. Bayangin, toko sebelah jual tas Rp100 ribu, tapi kamu Rp150 ribu tanpa alasan jelas—pelanggan pasti kabur! Ketiga, harga jual bantu atur strategi pasar. Dr. Miguna Astuti dalam *Manajemen Pemasaran* bilang, harga yang tepat bisa bikin bisnismu unggul di persaingan.

Contohnya, seorang pedagang kopi di Jogja hitung harga jual per cangkir berdasarkan biaya biji kopi, gula, dan kemasan. Hasilnya, dia bisa jual Rp15 ribu per cangkir dengan untung Rp5 ribu. Dengan perhitungan ini, dia tahu kapan bisa kasih diskon atau naikin harga. Jadi, harga jual per unit adalah kompas buat bisnis sukses!

Baca JugaProperti Lebih Baik Sewa daripada Beli

3 Metode Cara Menghitung Harga Jual per Unit 2025

Ini dia inti dari cara menghitung harga jual per unit 2025! Menurut buku *Akuntansi Biaya* karya Dadan Ramdani dkk., ada tiga metode yang bisa kamu pakai: biaya plus, mark-up, dan Break Even Point (BEP). Tenang, kita bahas satu-satu dengan contoh biar gampang!

1. Metode Biaya Plus Metode ini nambahin semua biaya produksi per unit, lalu kasih margin keuntungan. Rumusnya: Biaya total + Margin = Harga jual. Misalnya, kamu jualan donat di Bandung. Biaya per donat (tepung, gula, minyak, tenaga kerja) Rp3.000. Kamu pengen untung 20%, alias Rp600. Jadi, harga jual: Rp3.000 + Rp600 = Rp3.600. Gampang, kan? Metode ini cocok buat bisnis kecil yang mau untung pasti.

2. Metode Mark-Up Kalau ini, kamu mulai dari harga beli barang, terus nambahin mark-up (keuntungan tambahan). Rumus: Harga beli + Mark-up = Harga jual. Contoh, toko baju di Surabaya beli kaos Rp50.000 per buah, lalu nambah mark-up Rp20.000. Harga jualnya jadi Rp70.000. Metode ini sering dipake pedagang retail yang beli barang jadi, kayak toko fashion atau elektronik.

3. Metode Break Even Point (BEP) BEP adalah titik di mana biaya sama dengan pendapatan, alias nggak untung nggak rugi. Rumus: Total biaya = Total penerimaan. Misalnya, kafe di Bali punya biaya tetap (sewa, gaji) Rp10 juta sebulan dan biaya variabel (kopi, gula) Rp5.000 per cangkir. Kalau mau BEP, kafe harus jual kopi dengan harga yang nutupin biaya ini. Katakanlah harga jual Rp15.000 per cangkir, kafe perlu jual 1.000 cangkir sebulan buat BEP. Di atas itu, baru untung!

Biar makin paham, kita coba contoh beda. Kamu punya usaha jualan es teh manis di Malang. Biaya per gelas: Rp1.000 (teh, gula, es, gelas plastik). Kamu mau untung 30% pake metode biaya plus. Margin: 30% x Rp1.000 = Rp300. Harga jual: Rp1.000 + Rp300 = Rp1.300 per gelas. Kalau jual 100 gelas sehari, untungmu Rp30.000 per hari!

Contoh lain, toko aksesoris di Medan pake metode mark-up. Harga beli kalung Rp20.000, mark-up Rp10.000. Harga jual: Rp30.000. Kalau jual 50 kalung sebulan, untung Rp500.000. Untuk BEP, misal biaya tetap toko Rp2 juta, biaya variabel Rp20.000 per kalung. Toko perlu jual 100 kalung (Rp30.000 x 100 = Rp3 juta) buat nutup biaya. Di atas itu, cuan!

Perhitungan ini bantu kamu tahu harga minimum dan strategi diskon. Misalnya, es teh tadi bisa dijual Rp1.200 pas promo, tetep untung Rp200 per gelas. Dengan contoh ini, kamu bisa coba sendiri di bisnismu!

Metode Rumus Contoh
Biaya Plus Biaya + Margin Rp3.000 + Rp600 = Rp3.600
Mark-Up Harga Beli + Mark-Up Rp50.000 + Rp20.000 = Rp70.000
BEP Biaya = Penerimaan 1.000 cangkir x Rp15.000

Baca Juga : Menghitung Harga Perolehan

Dhea Safitri Saya Dhea Safitri lahir di Surakarta, 24 November 1998. Pendidikan terakhir saya SMK jurusan tata busana. Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki 1 anak berusia 2 tahun.