Apakah Anjing yang Terkena Rabies Bisa Sembuh?

Apakah anjing yang terkena rabies bisa sembuh? Temukan 5 fakta penting tentang rabies pada anjing, cara pencegahan, dan langkah penanganan untuk manusia di tahun 2025.

Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, “Apakah anjing yang terkena rabies bisa sembuh?” Rabies adalah penyakit serius yang menyerang sistem saraf hewan, terutama anjing, dan bisa menular ke manusia. Banyak orang khawatir kalau anjing peliharaan atau liar di sekitar mereka kena rabies, apalagi kalau sampai menggigit. Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal rabies, apakah anjing bisa sembuh, cara mencegahnya, dan apa yang harus dilakukan kalau kamu tergigit!

Kita akan jelasin dengan bahasa yang gampang dimengerti, pake contoh seru, dan kasih tips praktis biar kamu bisa jaga anjing kesayanganmu tetap sehat. Yuk, simak sampai habis biar nggak khawatir lagi!

Apakah Anjing yang Terkena Rabies Bisa Sembuh? Ini Faktanya!

Sayangnya, anjing yang terkena rabies nggak bisa sembuh. Menurut situs kesehatan hewan seperti PetMD, sekali virus rabies menyerang sistem saraf pusat anjing, penyakit ini hampir selalu berakhir fatal. Virus rabies bergerak dari tempat gigitan ke otak, menyebabkan peradangan hebat yang merusak saraf. Kalau udah parah, anjing biasanya mengalami kejang, lumpuh, atau koma, dan nggak ada obat yang bisa menyembuhkan.

Contohnya, kalau anjing peliharaanmu tiba-tiba jadi agresif atau kelihatan bingung setelah digigit anjing liar, itu bisa jadi tanda rabies. Kalau gejala ini muncul, satu-satunya cara adalah isolasi ketat biar anjing nggak nulari hewan lain atau manusia. Dalam banyak kasus, dokter hewan mungkin menyarankan eutanasia untuk mencegah penderitaan anjing dan risiko penularan.

Meski nggak ada obat, kabar baiknya rabies bisa dicegah 100% dengan vaksinasi rutin. Jadi, kalau kamu pelihara anjing, pastikan dia dapat vaksin rabies sejak kecil. Ini jauh lebih mudah ketimbang ngadepin akibatnya kalau udah kena rabies!

Oh ya, penting banget buat kenali gejala rabies supaya kamu bisa bertindak cepat. Yuk, kita bahas apa saja tanda-tandanya dan kenapa rabies begitu berbahaya!

Gejala Rabies pada Anjing

Gejala rabies pada anjing bisa bikin bingung karena awalnya mirip penyakit lain. Di tahap awal, anjing mungkin kelihatan demam, cemas, atau nggak nafsu makan. Beberapa anjing juga bisa jadi lebih pendiam atau malah agresif tiba-tiba. Misalnya, kalau anjingmu yang biasanya ramah mulai menggeram atau takut air, itu bisa jadi sinyal bahaya.

Seiring waktu, gejala rabies makin parah. Anjing bisa mengalami kejang, air liur berlebihan (karena nggak bisa menelan), atau bahkan lumpuh di bagian kaki atau wajah. Kalau udah sampai tahap ini, anjing biasanya cuma bertahan beberapa hari sebelum meninggal. Contohnya, kalau anjing tetangga tiba-tiba kelihatan bingung dan nggak bisa jalan, segera jauhin dan lapor ke dokter hewan.

Yang bikin rabies susah dideteksi adalah gejala awalnya sering disangka cuma stres atau sakit biasa. Makanya, kalau anjingmu baru digigit hewan lain, seperti anjing liar atau kucing, segera bawa ke dokter hewan buat cek. Lebih cepat ketahuan, lebih gampang dicegah penularannya!

Rabies nggak cuma bahaya buat anjing, tapi juga buat manusia. Kalau anjingmu kena rabies dan menggigit, virus ini bisa nyebar lewat air liurnya. Yuk, kita pelajari lebih lanjut soal penularannya!

Bagaimana Rabies Menular ke Manusia?

Rabies biasanya menular lewat gigitan hewan yang terinfeksi, karena virus ada di air liur mereka. Menurut Mayo Clinic, virus rabies masuk ke tubuh manusia lewat luka gigitan, lalu bergerak melalui saraf menuju otak, menyebabkan peradangan hebat. Kalau nggak ditangani cepat, rabies pada manusia juga hampir selalu berakibat kematian.

Selain gigitan, rabies bisa menular kalau air liur hewan terinfeksi menyentuh luka terbuka atau selaput lendir, seperti mata atau mulut. Misalnya, kalau kamu punya luka di tangan dan anjing liar menjilatnya, itu bisa jadi pintu masuk virus. Makanya, hati-hati banget kalau ketemu anjing liar yang kelihatan aneh!

Risiko penularan lebih tinggi kalau gigitan ada di area kaya saraf, seperti wajah, leher, atau tangan. Contohnya, kalau anak kecil digigit anjing liar di tangan, virus bisa lebih cepat sampai ke otak. Jadi, kalau kamu atau keluargamu tergigit, jangan tunda buat ambil tindakan cepat.

Langkah pertama kalau tergigit adalah cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit. Ini bisa kurangin jumlah virus di luka. Setelah itu, buru-buru ke dokter buat dapat vaksin rabies atau suntikan imunoglobulin biar virus nggak menyebar.

Cara Mencegah Rabies pada Anjing

Kabar baiknya, rabies bisa dicegah dengan vaksinasi rutin! Vaksin rabies bisa diberikan ke anak anjing mulai umur 12-14 minggu, dilanjutin dengan vaksin booster setahun kemudian, dan diperbarui setiap 1-3 tahun. Contohnya, kalau kamu pelihara anjing Golden Retriever, bawa dia ke dokter hewan buat vaksin pertama pas umur 3 bulan, biar terlindung sejak dini.

Vaksin ini biasanya aman, tapi kadang anjing bisa alami efek samping ringan, seperti demam, lemes, atau bengkak di tempat suntikan. Kalau anjingmu kelihatan nggak nyaman atau muncul gejala aneh, seperti gatal parah atau susah napas, segera hubungi dokter hewan. Untungnya, reaksi alergi berat jarang banget terjadi.

Selain vaksin, jaga anjingmu biar nggak berkeliaran bebas, apalagi di tempat yang banyak hewan liar. Misalnya, kalau kamu tinggal di daerah yang banyak anjing liar, pasang pagar di rumah biar anjing peliharaanmu nggak kontak sama hewan yang mungkin terinfeksi. Jaga juga kebersihan anjing, seperti mandiin rutin, biar nggak bawa virus dari luar.

Buat komunitas, kamu bisa ikut program vaksinasi massal yang sering diadain pemerintah atau LSM. Di banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya, ada klinik hewan gratis yang kasih vaksin rabies. Ini cara keren buat lindungin anjingmu dan orang-orang di sekitar!

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Tergigit Anjing?

Kalau kamu atau keluargamu tergigit anjing, jangan panik, tapi bertindak cepat! Pertama, cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit. Ini bisa kurangin risiko virus masuk ke tubuh. Contohnya, kalau kamu tergigit anjing tetangga pas jogging, langsung pulang dan cuci luka pake sabun antiseptik.

Kedua, buru-buru ke dokter atau puskesmas buat dapat perawatan. Dokter biasanya bakal kasih suntikan imunoglobulin rabies di sekitar luka, terutama kalau kamu belum pernah vaksin rabies sebelumnya. Setelah itu, kamu bakal dapat empat suntikan vaksin rabies selama 14 hari untuk bantu tubuh melawan virus. Kalau kamu udah pernah vaksin rabies, cuma perlu dua suntikan dalam tiga hari.

Ketiga, lapor ke dokter hewan atau dinas kesehatan setempat kalau anjing yang menggigit adalah hewan liar. Mereka bisa pantau anjing itu selama 10 hari buat cek apakah beneran kena rabies. Misalnya, kalau anjing liar di kampungmu menggigit, lapor ke RT atau dokter hewan biar ditangani.

Terakhir, kalau anjing peliharaanmu yang menggigit, bawa ke dokter hewan buat cek kesehatan. Kalau ternyata rabies, isolasi anjingmu biar nggak nulari orang lain. Jangan lupa, vaksinasi manusia juga penting kalau kamu sering kontak sama hewan liar.

Mengapa Pencegahan Rabies Penting?

Rabies adalah penyakit yang ngeri, tapi bisa dicegah kalau kita proaktif. Dengan vaksinasi rutin buat anjing dan kesadaran soal penanganan gigitan, kita bisa lindungin diri dan hewan peliharaan dari bahaya. Misalnya, kalau semua anjing di komplekmu udah divaksin, risiko rabies bakal jauh lebih kecil.

Jadi, apakah anjing yang terkena rabies bisa sembuh? Sekarang kamu udah tahu jawabannya: sayangnya nggak, tapi pencegahan lewat vaksin adalah kunci! Yuk, rawat anjingmu dengan baik dan selalu waspada biar kita semua aman dari rabies!

Dhea Safitri Saya Dhea Safitri lahir di Surakarta, 24 November 1998. Pendidikan terakhir saya SMK jurusan tata busana. Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki 1 anak berusia 2 tahun.