Perbedaan Adik dan Adek Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pelajari perbedaan antara 'adik' dan 'adek' menurut KBBI. Temukan pentingnya menggunakan kata baku dalam bahasa Indonesia dan bagaimana pilihan kata yang tepat bisa menjaga kejelasan serta kesopanan dalam komunikasi formal dan tertulis.

Dalam penggunaan sehari-hari, banyak kata dalam bahasa Indonesia yang dipakai dengan berbagai bentuk. Salah satu contoh yang sering ditemui adalah kata "adik" dan "adek". Meskipun terdengar mirip, penggunaan kedua kata ini memiliki perbedaan penting, terutama dalam hal kesesuaian dengan aturan bahasa yang benar. Melalui artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbedaan antara "adik" dan "adek" berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan aturan bahasa Indonesia yang berlaku.
Perbedaan Adik dan Adek : Kata Baku dan Tidak Baku
Sebelum membahas lebih lanjut tentang perbedaan antara "adik" dan "adek", penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Kata baku adalah kata yang penulisan serta pengucapannya mengikuti aturan resmi yang sudah ditetapkan, biasanya merujuk pada KBBI sebagai pedoman utama. Dalam buku Persiapan UN Bahasa Indonesia untuk SMA/MA karya Nani Darmayanti (2008: 3), disebutkan bahwa kata baku merupakan bentuk kata yang sesuai dengan kaidah tata bahasa yang benar dan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Sebaliknya, kata tidak baku adalah bentuk kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, namun tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa resmi. Kata tidak baku ini biasanya dipengaruhi oleh dialek daerah, kebiasaan masyarakat, atau sekadar cara pengucapan yang lebih mudah dan akrab.
Tabel Perbandingan Kata Adik dan Adek
Kata | Baku/ Tidak Baku | Penggunaan Resmi | Sumber (KBBI) |
---|---|---|---|
Adik | Baku | Ya | Diakui |
Adek | Tidak Baku | Tidak | Tidak Diakui |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa "adik" adalah bentuk kata yang benar dan diakui dalam KBBI, sementara "adek" merupakan bentuk tidak baku yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari tetapi tidak sesuai dengan kaidah bahasa.
Definisi Kata "Adik" Menurut KBBI
KBBI mendefinisikan "adik" sebagai saudara kandung yang lebih muda, baik laki-laki maupun perempuan. Kata ini digunakan secara universal di seluruh Indonesia untuk merujuk kepada saudara yang lahir setelah kita. Penggunaan kata "adik" dianggap formal dan sesuai dengan aturan bahasa Indonesia yang berlaku.
Kata "adik" tidak hanya mencakup saudara kandung, tetapi juga bisa digunakan dalam konteks sosial yang lebih luas, di mana seseorang yang lebih tua dapat memanggil orang yang lebih muda dengan sebutan "adik" sebagai bentuk penghormatan atau keakraban. Ini menandakan bahwa kata ini tidak hanya memiliki fungsi kekerabatan, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang penting dalam budaya Indonesia.
Contoh penggunaan kata "adik" yang tepat:
- "Adik saya baru saja lulus dari universitas."
- "Adik, tolong bantu kakak mengambilkan buku itu."
Dalam kedua contoh tersebut, kata "adik" digunakan sesuai dengan pengertian dan aturan bahasa yang benar, baik dalam konteks formal maupun sehari-hari.
Kata "Adek" Sebagai Bentuk Tidak Baku
Di sisi lain, kata "adek" sering digunakan dalam percakapan informal, terutama di beberapa daerah di Indonesia, seperti di Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan. Meskipun sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari, kata "adek" tidak diakui sebagai bentuk yang baku dalam KBBI. Ini berarti penggunaan kata "adek" dianggap salah atau tidak sesuai dengan aturan tata bahasa Indonesia yang benar.
Alasan mengapa kata "adek" sering digunakan mungkin disebabkan oleh pengaruh logat atau dialek daerah tertentu yang mengubah pengucapan kata "adik" menjadi "adek". Hal ini bisa dimaklumi dalam percakapan informal, tetapi dalam konteks formal, penggunaan kata "adek" sebaiknya dihindari untuk menjaga kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.
Penggunaan kata "adek" yang umum ditemui di percakapan sehari-hari:
- "Adek mau makan apa?"
- "Adek, sini dulu!"
Walaupun terdengar lazim di telinga, kata "adek" dalam kalimat-kalimat di atas sebaiknya diganti dengan "adik" jika digunakan dalam situasi formal atau penulisan yang memerlukan bahasa baku, seperti makalah, surat resmi, atau komunikasi profesional.
Kesimpulan
Perbedaan antara "adik" dan "adek" mungkin terlihat sepele, namun memiliki dampak yang signifikan dalam konteks formal dan tertulis. "Adik" merupakan bentuk baku yang diakui dalam KBBI dan sesuai dengan aturan bahasa Indonesia, sedangkan "adek" hanyalah bentuk tidak baku yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Memahami dan memilih kata yang sesuai dengan kaidah bahasa sangat penting, terutama untuk menjaga kejelasan, kesopanan, dan profesionalisme dalam komunikasi.
Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam konteks informal maupun formal.
FAQs
1. Mengapa kata "adik" dianggap baku dan "adek" tidak?
Kata "adik" dianggap baku karena sesuai dengan ejaan yang benar berdasarkan KBBI dan EYD, sementara "adek" merupakan bentuk tidak baku yang dipengaruhi oleh dialek daerah dan kebiasaan masyarakat.
2. Apakah saya boleh menggunakan kata "adek" dalam percakapan formal?
Tidak dianjurkan. Dalam situasi formal, sebaiknya menggunakan kata "adik" yang merupakan bentuk baku dan sesuai dengan aturan bahasa Indonesia.
3. Apakah ada daerah di Indonesia yang lebih sering menggunakan kata "adek"?
Ya, di beberapa daerah seperti di Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan, kata "adek" lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
4. Apakah kata "adik" bisa digunakan dalam konteks non-kekerabatan?
Bisa. Kata "adik" juga bisa digunakan untuk menyapa atau merujuk kepada seseorang yang lebih muda sebagai bentuk penghormatan atau keakraban.
5. Apakah penggunaan kata tidak baku bisa diterima dalam percakapan sehari-hari?
Dalam percakapan informal, penggunaan kata tidak baku seperti "adek" bisa diterima. Namun, dalam konteks formal atau tertulis, sebaiknya tetap menggunakan kata baku.
6. Apakah penggunaan kata baku akan membuat komunikasi terdengar lebih kaku?
Tidak selalu. Penggunaan kata baku justru menunjukkan bahwa Anda memahami dan menghargai aturan bahasa yang berlaku. Dengan cara yang tepat, kata baku bisa disampaikan dengan sopan dan tetap terdengar alami.