Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala Pandangan Islam
Mitos kejatuhan cicak di kepala sering dikaitkan dengan nasib buruk. Apa sebenarnya pandangan Islam tentang kepercayaan ini? Temukan jawabannya di sini!

Siapa sih yang nggak panik kalau tiba-tiba kejatuhan cicak di kepala? Banyak orang yang langsung berpikir ini pertanda buruk, bahkan membawa sial! Tapi, apakah benar mitos ini ada dasarnya? Atau cuma sekadar cerita turun-temurun yang nggak jelas kebenarannya? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala?
Mitos tentang kejatuhan cicak sudah lama beredar, terutama di masyarakat Jawa. Mereka percaya bahwa kalau cicak jatuh di kepala seseorang, orang itu bakal menghadapi kesialan. Kesialan ini katanya bisa berupa kabar buruk, kehilangan, atau bahkan musibah yang menimpa keluarga dekat.
Kepercayaan ini biasanya diwariskan dari generasi ke generasi tanpa dipertanyakan. Nah, inilah yang sering jadi masalah. Banyak orang terlalu percaya mitos tanpa mencoba mencari tahu apakah ada bukti nyata atau landasan agama di baliknya.
Pandangan Islam Tentang Kejatuhan Cicak di Kepala
Dalam Islam, kepercayaan seperti ini masuk kategori tathayyur. Apa itu? Tathayyur adalah rasa pesimis atau menganggap sesuatu sebagai pertanda buruk tanpa dasar yang jelas. Para ulama menyebutkan bahwa ini termasuk syirik kecil, karena menggantungkan nasib pada selain Allah SWT.
Salah satu hadis yang relevan adalah perkataan Rasulullah SAW: "Barang siapa yang memutuskan sesuatu karena tathayyur, maka ia telah berbuat syirik." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Asal Usul Tathayyur
Tathayyur berasal dari tradisi Arab Jahiliyah, di mana mereka sering menggunakan burung untuk meramal nasib. Kalau burung terbang ke kiri, itu dianggap pertanda buruk. Tradisi ini ternyata masih banyak diadaptasi ke dalam budaya lain, termasuk mitos kejatuhan cicak.
Mengapa Umat Muslim Dilarang Percaya Mitos?
Alasan utama larangan mempercayai mitos seperti kejatuhan cicak adalah karena itu menyalahi prinsip tauhid. Hanya Allah SWT yang menentukan nasib baik dan buruk, bukan cicak, burung, atau tanda-tanda lain. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia." (QS. Al-An'am: 17)
Selain itu, kepercayaan seperti ini bisa mengarahkan seseorang pada perilaku yang tidak rasional. Contohnya, seseorang mungkin menghindari aktivitas penting hanya karena takut "sial" akibat cicak.
Doa untuk Dijauhkan dari Kesialan
Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk selalu berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari segala bentuk kesialan. Berikut adalah doa yang bisa dipanjatkan:
Allahumma laa khaira illa khairuka walaa thayra illa thayruka walaa ilaha ghairuka
Artinya: "Ya Allah, tiada kebaikan selain kebaikan dari-Mu, tiada kesialan selain kesialan dari-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau."
Cicak dalam Hadis Nabi Muhammad SAW
Uniknya, cicak ternyata pernah dibahas dalam hadis Rasulullah SAW. Salah satu kisahnya adalah saat Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud. Semua hewan berusaha memadamkan api itu, kecuali cicak. Cicak justru meniup api agar semakin besar. Karena itulah, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk membunuh cicak.
Hadis ini diriwayatkan oleh Aisyah RA, yang berkata:
"Rasulullah memerintahkan untuk membunuh cicak, karena ia meniup api yang membakar Nabi Ibrahim." (HR. Ibnu Majah)
Cara Bijak Menyikapi Mitos
Setelah membaca penjelasan di atas, penting banget buat kita untuk bersikap bijak dalam menghadapi mitos. Berikut tips yang bisa kamu terapkan:
- Selalu periksa kebenarannya. Jangan langsung percaya mitos tanpa mencari tahu dasar kebenarannya, terutama dari sisi agama.
- Berdoa dan tawakal. Hanya kepada Allah SWT kita berserah diri. Doa adalah cara terbaik untuk meminta perlindungan.
- Jangan menyebarkan mitos. Kalau mitos itu nggak benar, jangan ikut menyebarkannya. Bisa-bisa, kamu malah ikut menyesatkan orang lain.
Mitos kejatuhan cicak di kepala memang sudah lama dipercaya sebagian masyarakat sebagai pertanda buruk. Namun, dalam Islam, kepercayaan ini termasuk dalam kategori tathayyur, yang sebaiknya dihindari. Hanya Allah SWT yang menentukan nasib kita, baik maupun buruk.
Alih-alih percaya mitos, umat Muslim dianjurkan untuk selalu berdoa, bersikap optimis, dan berpegang teguh pada ajaran agama. Jadi, kalau suatu saat kamu kejatuhan cicak, jangan panik. Ingat, nasib kita ada di tangan Allah SWT, bukan di makhluk kecil seperti cicak.
Semoga artikel ini membantu kamu memahami lebih dalam tentang mitos dan pandangan Islam terhadapnya. Kalau kamu punya pengalaman seru terkait mitos ini, yuk bagikan di kolom komentar!