5 Fakta Menarik: Apakah Otter dan Berang‑berang Sama?
Banyak orang sering bertanya, apakah otter dan berang‑berang sama? Sekilas, keduanya sama-sama mamalia air, punya tubuh gemuk dan ekor pipih. Tapi ternyata, mereka sangat berbeda! Artikel ini akan membongkar fakta taksonomi, fisik, dan perilaku keduanya secara lengkap.
1. Taksonomi: Dua Ordo, Dua Famili Berbeda
Meskipun keduanya hidup di air, otter dan berang‑berang tidak berasal dari garis keturunan yang sama.
Otter—di Indonesia sering disebut “berang‑berang”—berasal dari ordo Carnivora, famili Mustelidae, subfamili Lutrinae :contentReference[oaicite:0]{index=0}. Mereka adalah karnivora, kenaikan hubungan erat dengan musang, wolverine, dan cerpelai.
Sementara itu, berang‑berang atau beaver (dalam bahasa Inggris), termasuk ordo Rodentia, famili Castoridae :contentReference[oaicite:1]{index=1}. Mereka adalah jenis rodentia, kerabat dekat tikus, tupai, dan landak.
2. Bentuk Fisik dan Ekor Jadi Pembeda Jelas
Secara fisik, otter dan berang‑berang memiliki beberapa perbedaan mencolok:
- Ukuran tubuh: Otter dewasa panjangnya sekitar 60–130 cm dan berat antara 5–15 kg :contentReference[oaicite:2]{index=2}. Sedangkan beaver jauh lebih besar—hingga 80–150 cm dan berat 20–30+ kg :contentReference[oaicite:3]{index=3}.
- Bentuk tubuh: Otter ramping dengan tubuh lebih streamline. Beaver cenderung gemuk dan berotot untuk aktivitas menebang pohon.
- Ekor: Otter memiliki ekor panjang, berbulu, dan meruncing—membantu saat menyelam :contentReference[oaicite:4]{index=4}. Beaver punya ekor lebar gemuk seperti dayung, digunakan untuk mengarahkan aliran air stokar dan memberi peringatan :contentReference[oaicite:5]{index=5}.
3. Pola Makan dan Perilaku Hidup
Perbedaan mereka juga terlihat dari cara hidup dan makanan sehari-hari:
- Otter: Karnivora—makan ikan, krustasea, amfibi, dan burung kecil :contentReference[oaicite:6]{index=6}. Mereka gesit di air, sering bermain, dan dikenal suka menggunakan batu atau objek lain untuk membongkar cangkang.
- Beaver: Herbivora—memakan kulit pohon, ranting, dan tumbuhan air. Dikenal sebagai “insinyur habitat” karena dam dan rumah yang mereka bangun mengubah ekosistem :contentReference[oaicite:7]{index=7}.
4. Habitat: Sungai untuk Otter, Kolam untuk Beaver
Kedua hewan ini punya habitat air, tapi dengan gaya hidup yang berbeda:
- Otter: Menyukai sungai, danau, daerah pesisir, dan rawa—di mana mereka bisa berenang bebas atau berburu mangsa. Mereka membuat sarang di tebing atau di antara akar pohon :contentReference[oaicite:8]{index=8}.
- Beaver: Umumnya tinggal di sungai tenang dan danau kecil. Mereka membangun bendungan untuk menciptakan kolam buatan, yang menjadi tempat tinggal sekaligus sarang keluarga :contentReference[oaicite:9]{index=9}.
5. Indikator Daat di Lapangan: Cara Mengetahui dengan Sekilas
Kalau kamu melihat hewan berenang di air dan bertanya-tanya, berikut tips identifikasi cepat:
- Cara berenang: Otter berenang dengan kepala dan leher muncul di atas air, tubuh gesit dan panjang. Beaver biasanya membawa punggungnya keluar air, tubuh lebih berat :contentReference[oaicite:10]{index=10}.
- Bentuk ekor: Ekor beaver pipih dan keras—boleh dijadiin dayung dan “pengeras suara” ketukan. Otter punya ekor panjang berbulu dan ramping :contentReference[oaicite:11]{index=11}.
- Tingkah laku: Otter suka bermain—sliding di lumpur atau pasir, memegang batu. Beaver sibuk membangun dan memotong kayu dengan gigi besar dan kuat :contentReference[oaicite:12]{index=12}.