Apa Perbedaan Jogja dan Yogyakarta Dalam Penyebutan

Yogyakarta, atau yang lebih dikenal sebagai Jogja, adalah kota dengan pesona wisata dan sejarah yang kaya. Temukan asal-usul dan alasan di balik perbedaan penyebutan ini.

Apa Perbedaan Jogja dan Yogyakarta Dalam Penyebutan
Apa Perbedaan Jogja dan Yogyakarta Dalam Penyebutan

Kota Yogyakarta, salah satu provinsi di Indonesia, adalah magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Adat dan budaya yang masih kental serta keindahan wisata alamnya menjadi daya tarik tersendiri. Namun, di balik keindahannya, ada keunikan dalam penyebutan nama kota ini.

Seringkali, masyarakat lebih mengenal kota ini dengan sebutan Jogja daripada Yogyakarta. Mengapa ada perbedaan penyebutan ini? Apakah Jogja dan Yogyakarta merujuk pada hal yang berbeda? Mari kita bahas lebih lanjut.

Perbedaan Jogja dan Yogyakarta dalam Penyebutan

Jogja adalah sebutan yang lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia untuk Yogyakarta. Nama ini sering digunakan dalam promosi pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meskipun tidak ada alasan khusus, penyebutan "Jogja" lebih singkat dan mudah diucapkan, sehingga lebih populer.

Secara esensial, tidak ada perbedaan antara Jogja dan Yogyakarta. Mengutip dari buku Happy Shopping Jogja, Yogyakarta adalah kota dengan seribu nama. Berbagai variasi penyebutan seperti Jogjakarta, Yogya, hingga Djokdja kerap ditemukan.

Yogyakarta sendiri adalah salah satu kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang mencakup wilayah Kulon Progo, Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul.

Sejarah Berdirinya Yogyakarta

Sejarah Yogyakarta dimulai dari Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755, yang membagi Kerajaan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta. Pangeran Mangkubumi diakui sebagai Sultan Ngayogyakarta dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I.

Wilayah kekuasaan Sultan Hamengku Buwono I mencakup Mataram (Yogyakarta) dan beberapa daerah lainnya. Setelah perjanjian, ia menetapkan nama Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai nama daerah yang berada di bawah kekuasaannya. Pusat pemerintahan atau keraton dibangun di Hutan Pabringan, antara sungai Winongo dan Sungai Code, yang dianggap strategis dari segi pertahanan dan keamanan.

Pembangunan keraton baru dimulai pada 9 Oktober 1755 dan selesai hampir setahun kemudian. Pada 7 Oktober 1756, Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga dan pengikutnya pindah ke keraton baru. Peristiwa ini dikenal dengan nama Hadeging Nagari Ngayogyakarta.

Tempat Wisata di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi

Yogyakarta dikenal sebagai destinasi wisata dengan berbagai tempat menarik yang harus dikunjungi, antara lain:

  • Gunung Merapi: Tempat ini menawarkan udara segar dan pemandangan eksotis, serta pengalaman naik motor trail dan mobil jeep.
  • Goa Cermai: Goa unik di Imogiri dengan sungai di dalamnya. Waktu tempuh sekitar tiga jam untuk menyusuri goa ini.
  • Pantai Parangtritis: Pantai dengan panorama indah dan akses yang mudah, serta dua air terjun yang memukau.
  • Candi Borobudur dan Candi Prambanan: Dua candi yang menjadi ikon wisata dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara.
  • Jalan Malioboro: Pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Yogyakarta yang selalu ramai pengunjung, terutama pada akhir pekan.

Dari sejarah hingga tempat wisata, Yogyakarta atau Jogja selalu memiliki pesona yang membuat siapa saja ingin kembali mengunjunginya.

Perbedaan Jogja dan Yogyakarta Dalam Sejarah dan Etimologi

Jogja dan Yogyakarta sering digunakan secara bergantian untuk merujuk pada kota yang sama, yaitu Yogyakarta. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami dalam konteks sejarah, geografi, dan budaya.

- Jogja: Nama "Jogja" berasal dari kata "Jogjakarta," yang merupakan nama resmi kota ini. Kata "Jogja" lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan media massa, sedangkan "Yogyakarta" digunakan dalam konteks resmi dan formal.
- Yogyakarta: Nama "Yogyakarta" sendiri memiliki sejarah yang panjang. Kota ini didirikan pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwana I sebagai ibukota Kesultanan Yogyakarta setelah Perjanjian Giyanti, yang memisahkan Kesultanan Mataram menjadi dua bagian: Surakarta dan Yogyakarta.

Perbedaan Jogja dan Yogyakarta Dalam Geografi dan Pemerintahan

- Jogja: Istilah "Jogja" sering digunakan untuk merujuk pada wilayah metropolitan Yogyakarta, yang meliputi kota Yogyakarta sendiri dan beberapa kabupaten sekitarnya seperti Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul.
- Yogyakarta: Nama "Yogyakarta" sendiri merujuk pada kota yang berstatus kota provinsi dan ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yogyakarta juga merupakan pusat pemerintahan dan administrasi di DIY.

Perbedaan Jogja dan Yogyakarta Dalam Budaya dan Wisata

- Jogja: Istilah "Jogja" sering digunakan dalam konteks budaya dan wisata. Kota ini dikenal dengan kebudayaannya yang kaya, seperti tradisi wayang kulit, batik, dan kerajinan tangan. Wisatawan sering mengunjungi tempat-tempat seperti Malioboro, Prambanan, dan Borobudur.
- Yogyakarta: Nama "Yogyakarta" juga melibatkan aspek budaya dan wisata. Kota ini memiliki banyak situs warisan budaya UNESCO seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Selain itu, Yogyakarta juga dikenal dengan festival-festival budaya seperti Festival Film Indonesia dan Festival Musik Jazz.

Dalam keseluruhan, "Jogja" dan "Yogyakarta" digunakan secara bergantian untuk merujuk pada kota yang sama. Namun, perbedaan antara keduanya terletak pada konteks penggunaannya: "Jogja" lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari dan media massa, sedangkan "Yogyakarta" digunakan dalam konteks resmi dan formal.