Contoh Tembang Pocung

Contoh tembang pocung merupakan salah satu jenis sekar macapat dalam bahasa Jawa yang santai dan lucu. Pelajari 10 contoh tembang pocung yang penuh pesan dan nasihat.

Tembang pocung adalah salah satu jenis sekar macapat dalam tradisi sastra Jawa yang dikenal dengan sifatnya yang santai dan jenaka. Meski kerap digunakan dalam permainan tebak-tebakan, tembang pocung juga menyimpan pesan mendalam tentang kehidupan, khususnya mengenai kematian dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Tembang Pocung

Tembang pocung merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk tembang macapat yang kental dengan nilai filosofi dan budaya Jawa. Istilah "pocung" sendiri diambil dari kata "pocong," yaitu kain kafan yang membungkus jenazah dalam tradisi Jawa. Jadi, secara tidak langsung, tembang ini mengajak kita merenungkan perjalanan hidup dan kematian secara ringan tapi bermakna.

Menurut buku Filsafat Ku oleh Wafa Aldawamy (2020), tembang pocung biasanya dipakai untuk mengingatkan tentang akhir kehidupan manusia. Meskipun nuansanya jenaka, pesan-pesan yang terkandung mengandung nasihat agar kita bisa hidup selaras dengan nilai-nilai spiritual dan moral. Bentuk tembang ini tersusun dari 4 baris (gatra) dengan pola guru wilangan dan guru lagu yang unik: 12u, 6a, 8i, 12a.

Tembang pocung biasanya punya watak yang ringan dan mengundang tawa. Karena itu, dalam tradisi Jawa, tembang ini juga digunakan dalam permainan rakyat sebagai media hiburan sekaligus pendidikan. Dengan kata lain, tembang ini mampu mengemas pesan serius dalam bentuk yang menyenangkan.

Contoh Tembang Pocung

No. Contoh Tembang Pocung Artinya
1 Bapak pocung mlaku ora cepet
Ngalor wetan tekan kidul
Njupuk banyu neng sumur
Akeh crita sing dak nyimpen
Bapak pocung berjalan santai
Dari utara sampai ke selatan
Mengambil air di sumur
Banyak cerita yang aku simpan
2 Wong loro padha guyon
Ngudang pikiran sing ayem
Nglakoni urip kanthi seneng
Nglawan lara nganggo guyu
Dua orang saling bercanda
Menenangkan pikiran yang gelisah
Menjalani hidup dengan bahagia
Melawan sakit dengan tawa
3 Kembang mawar mekar wangi
Ing taman ayu nan resik
Ati legawa lan suci
Dadi pepadhang tumrap urip
Bunga mawar mekar harum
Di taman yang cantik dan bersih
Hati yang lapang dan suci
Menjadi cahaya bagi kehidupan
4 Si pocung mangan jajan
Sambel lan gorengan renyah
Seneng urip kanthi lelakon
Ora kakehan mikir sedhih
Si pocung makan jajanan
Sambal dan gorengan yang renyah
Senang hidup dengan jalan cerita
Tidak terlalu banyak pikir sedih
5 Segara biru mili tenang
Ombak nglangi ing pinggir
Ati iki tansah eling
Ngabekti marang leluhur
Laut biru mengalir tenang
Ombak bermain di tepian
Hati ini selalu ingat
Menghormati leluhur
6 Bapak pocung turu ngimpi
Kembang surya madhangi wengi
Aja nganti lali slamet
Urip iku mung mampir ngombe
Bapak pocung tidur bermimpi
Bunga matahari menerangi malam
Jangan sampai lupa selamat
Hidup ini hanya singgah minum
7 Anak cilik dolanan banyu
Gumuyu seneng tanpa ragu
Urip kudu tansah ceria
Supaya ati ora lara
Anak kecil bermain air
Tertawa senang tanpa ragu
Hidup harus selalu ceria
Supaya hati tak terluka
8 Angin sumilir nglilir ati
Ngumbar rasa tanpa wates
Elinga marang Gusti
Kang paring urip lan pati
Angin berhembus menyejukkan hati
Mengungkap rasa tanpa batas
Ingatlah kepada Tuhan
Yang memberi hidup dan mati
9 Bapak pocung nyawang rembulan
Munggah ing awang-awang padhang
Roso tentrem nggrantes ati
Mlebu dalan kang bener
Bapak pocung memandang bulan
Naik di langit yang terang
Rasa tenang mengalir di hati
Masuk jalan yang benar
10 Urip iku kaya layang-layang
Kudu diatur ben ora kesrimpung
Yen wis entuk pangarep-arep
Aja nganti lali syukur
Hidup ini seperti layangan
Harus diatur agar tak tersesat
Jika sudah mendapatkan harapan
Jangan lupa bersyukur

Makna dan Pesan Penting di Balik Tembang Pocung

Meskipun tembang pocung memiliki sifat jenaka dan santai, sebenarnya ada pesan mendalam yang terselip di dalamnya. Tembang ini mengingatkan kita tentang kesementaraan hidup dan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat.

Pesan moral yang dihadirkan biasanya berkisar pada ajakan untuk selalu introspeksi, menghargai waktu, dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta Sang Pencipta. Keunikan tembang pocung yang menyisipkan nasihat secara ringan membuatnya mudah diterima oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Misalnya, beberapa contoh tembang di atas menekankan pada pentingnya belajar dengan rajin, menjaga hati agar selalu ceria, hingga mengingat akan ajal yang bisa datang kapan saja. Cara penyampaian yang tidak terlalu formal dan sarat dengan bahasa sehari-hari justru membuat pesan-pesan tersebut terasa dekat dan relevan.

Peran Tembang Pocung dalam Budaya Jawa dan Pendidikan

Tembang pocung bukan hanya karya sastra semata, tapi juga sarana edukasi dan hiburan tradisional. Dalam berbagai kegiatan budaya Jawa, tembang ini sering dipakai untuk menghibur sekaligus mendidik masyarakat. Misalnya, dalam acara selamatan atau permainan rakyat, tembang pocung disuarakan untuk mencairkan suasana dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan dengan cara yang ringan dan menyenangkan.

Bagi pelajar dan pecinta seni budaya Jawa, menguasai tembang pocung adalah bagian penting untuk menjaga kelestarian warisan budaya ini. Selain itu, tembang ini juga dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk lebih mengenal bahasa dan tradisi leluhur mereka.