Perhitungan Gaji Berdasarkan UMR, Pengusaha Wajib Paham!

Bagi Anda yang sedang membuka bisnis dan ingin memberikan gaji berdasarkan UMR. Maka Anda harus memahami perhitungan gaji berdasarkan UMR, bisa baca juga di sini Cara Menghitung Gaji Karyawan Dengan Baik . Dengan demikian Anda bisa memberikan gaji yang tepat kepada para pekerja. Penjelasan selengkapnya, simak di sini!
Perhitungan Gaji Berdasarkan UMR
Apa Itu UMR?
Istilah UMR sering diucapkan dalam dunia kerja. UMR merupakan besaran gaji pokok yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. UMR sendiri adalah Upah Minimum Regional. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa UMR yakni tetapan besaran upah minimum untuk pekerja maupun buruh pada taraf regional.
Istilah UMR sebenarnya tidak digunakan pada peraturan berhubungan dengan pengupahan di Indonesia utamanya sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-226/Men/2000.
Untuk sekarang, istilah yang digunakan dalam penyebutan UMR kota atau kabupaten adalah UMT dan satu lagi Upah Minimum Provinsi atau UMP. Namun, istilah UMR sudah melekat dan sering digunakan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 15 Tahun 2018 menjelaskan bahwa UMR adalah upah tanpa tunjangan maupun upah pokok termasuk tunjangan tetap yang sudah ditetapkan gubernur sebagai jaringan pengaman melindungi hak pekerja.
Adapun perhitungan gaji karyawan berdasarkan UMR dilakukan oleh gubernur. Tetapi, pejabat provinsi harus mempertimbangkan rekomendasi dari walikota atau bupati sekaligus dengan pengupahan setempat. Undang-Undang yang memayungi hal ini, yakni Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2015 Pasal 47 ayat (3).
Pada perhitungan UMR harus mempertimbangkan hidup layak, produktivitas, serta pertumbuhan ekonomi berdasarkan PP No. 78 Tahun 2015 Pasal 47 ayat (4). Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa penetapan besaran gaji UMR pada suatu perusahaan akan sangat dipengaruhi skema upah.
Contohnya, jika upah suatu perusahaan ditetapkan upah pokok dan tunjangan, maka besarkan dari upah pokok paling rendah adalah 75% dari jumlah keduanya dan besaran minimalnya sesuai UMR. Bagi perusahaan atau individu yang masih bingung tentang cara menghitung gaji karyawan, Anda bisa ikuti cara-cara berikut ini:
1. Skor Pekerjaan di Pasaran
Masing-masing perusahaan mempunyai gaji berbeda-beda dengan posisi yang sama. Namun, saat ingin menggaji karyawannya perusahaan biasanya akan menarik angka rata-rata. Hal yang harus diperhatikan lainnya adalah faktor geografis tentang lokasi kerja.
2. Kesesuaian Skala Upah
Menetapkan skala upah yang diberlakukan perusahaan dan menunjukkan kemampuan perusahaan membayar gaji pegawainya. Bagi pengusaha bisa menawarkan gaji lebih tinggi maupun lebih rendah. Perusahaan bisa melengkapinya dengan bonus, tunjangan, maupun komisi khusus. Selanjutnya, seluruh variabel akan masuk untuk dimasukkan dalam menghitung gaji pegawai.
3. Cek Kontribusi Karyawan Terhadap Perusahaan
Langkah selanjutnya adalah cek kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Cara yang dilakukan adalah mengukur besar tidaknya kontribusi profesi terhadap perusahaan Anda. Jika profesi tersebut memberikan dampak besar untuk perusahaan, maka bisa memberi angka upah yang tinggi. Bukan hanya itu, Anda bisa mengukur kecakapan karyawan saat mengemban tugas yang diberikan.
Demikianlah penjelasan tentang cara perhitungan gaji berdasarkan UMR yang menarik untuk diketahui. Semoga membantu.