Arti Nggih dalam Bahasa Jawa

Penasaran arti nggih dan kosakata Jawa lainnya? Temukan 10 kata nggih dalam bahasa Jawa, contoh kalimat, dan tips seru belajar bahasa Jawa!

Kita bakal ngupas tuntas nggih dalam bahasa Jawa, artinya, cara pakainya, plus kosakata Jawa lain yang bikin obrolanmu makin asyik. Yuk, simak biar kamu bisa ngobrol ala Jawa dengan pede!

Bahasa Jawa itu kaya banget sama kosakata yang bikin percakapan jadi hangat dan sopan. Dengan tahu kata-kata kayak “nggih” dan lainnya, kamu bisa nyanyi sama budaya Jawa. Siap jago ngomong Jawa? Ayo, mulai!

Arti Nggih dalam Bahasa Jawa

Kata “nggih” adalah salah satu bintang dalam bahasa Jawa krama, yang artinya sopan banget. Menurut buku Coretan Pena di Kota Yogyakarta karya Pena Syukur, “nggih” artinya “iya” atau “ya”, dipake buat nunjukin setuju atau sanggup sama permintaan orang lain. Biasanya, kata ini keluar pas ngobrol sama orang yang lebih tua atau dihormati biar kesan sopan.

Contohnya? Bayangin ibumu bilang, “Mas, tolong ambilin beras ning gudang, yo.” Kamu bisa jawab, “Nggih, Bu!” yang artinya “Iya, Bu!”. Kata ini bikin obrolan jadi lembut dan penuh hormat. Selain “nggih”, ada juga variasi kayak “inggih”, “injih”, atau “njih” yang artinya sama, tapi penggunaannya beda-beda tergantung daerah, misalnya Jogja, Solo, atau Jawa Timur.

Kenapa “nggih” spesial? Soalnya, ini bagian dari bahasa Jawa krama, yang dipake buat nunjukin tata cara sopan santun. Kalau ngomong sama temen sebaya, kamu bisa pake “iyo” (ngoko), tapi kalau sama orang tua atau guru, “nggih” adalah pilihan tepat. Keren, kan, cuma satu kata bisa bikin kamu kelihatan sopan?

Selain nggih dalam bahasa Jawa, ada banyak kosakata lain yang sering dipake sehari-hari. Berdasarkan buku Kamus Praktis Berbahasa Jawa Keseharian karya Siti Alfi Faridlotul, berikut 10 kosakata Jawa dalam versi ngoko (santai) dan krama inggil (sopan):

  1. Banyak: Akeh (ngoko), kathah (krama inggil). Contoh: “Buku iki akeh pisan!” (Buku ini banyak banget!). Krama: “Pustaka punika kathah sanget.”
  2. Makan: Mangan (ngoko), nedha (krama inggil). Contoh: “Ayo mangan bareng!” (Ayo makan bareng!). Krama: “Ayo nedha sesarengan!”
  3. Pulang: Mulih (ngoko), wangsul (krama inggil). Contoh: “Aku mulih dhisik, ya!” (Aku pulang duluan, ya!). Krama: “Kula wangsul rumiyin, nggih.”
  4. Teman: Kanca (ngoko), mitra (krama inggil). Contoh: “Kancaku apik tenan.” (Temanku baik banget.). Krama: “Mitra kula sae sanget.”
  5. Rumah: Omah (ngoko), griya (krama inggil). Contoh: “Omahku cedhak pasar.” (Rumahku dekat pasar.). Krama: “Griya kula caket peken.”
  6. Beli: Tuku (ngoko), tumbas (krama inggil). Contoh: “Aku tuku apel wingi.” (Aku beli apel kemarin.). Krama: “Kula tumbas apel kolowingi.”
  7. Minum: Ngombe (ngoko), ngunjuk (krama inggil). Contoh: “Ngombe teh dhisik!” (Minum teh dulu!). Krama: “Ngunjuk teh rumiyin!”
  8. Sedikit: Sikit (ngoko), sakedhik (krama inggil). Contoh: “Gulaku sikit wae.” (Gulaku sedikit aja.). Krama: “Gula kula sakedhik mawon.”
  9. Cepat: Cepet (ngoko), enggal (krama inggil). Contoh: “Cepet teka kene!” (Cepet datang sini!). Krama: “Enggal rawuh mriki!”
  10. Keren: Apik (ngoko), sae (krama inggil). Contoh: “Bajumu apik tenan!” (Bajumu keren banget!). Krama: “Ageman panjenengan sae sanget!”

Contoh kalimat? Kalau adikmu bilang, “Aku tuku roti sesuk, yo!” (Aku beli roti besok, ya!), kamu bisa jawab, “Nggih, Dik!”. Atau, kalau ngomong sama nenek, bilang, “Kula wangsul enggal, Mbah!” (Aku pulang cepat, Mbah!). Kata-kata ini bikin obrolan jadi lebih akrab dan sopan.

Kosakata Jawa Ngoko dan Krama

Biar gampang diinget, ini tabel kosakata Jawa ngoko dan krama inggil:

Arti Ngoko Krama Inggil Contoh Kalimat
Banyak Akeh Kathah Kathah buku ing griya kula.
Makan Mangan Nedha Ayo nedha bareng!
Pulang Mulih Wangsul Kula wangsul rumiyin, nggih.
Teman Kanca Mitra Mitra kula sae sanget.
Rumah Omah Griya Griya kula caket peken.

Tabel ini bantu banget buat cepet hafal. Misalnya, mau bilang “pulang” ke temen? Pake “mulih”. Tapi ke guru, bilang “wangsul”!