Fakta Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit

Uang koin Rp 1.000 kelapa sawit laku Rp 120 juta? Simak 3 fakta bikin kaget, dari hoaks harga fantastis sampai cara tukar koin yang bener!
Fakta Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit
Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit

Pernah nggak sih denger kabar di TikTok bahwa uang koin Rp 1.000 kelapa sawit bisa laku sampe Rp 120 juta? Wow, bikin penasaran, kan! Banyak yang heboh gara-gara unggahan akun  bilang koin ini langka dan punya kandungan emas.

Tapi, bener nggak sih kabar itu? Yuk, kita bongkar fakta sebenarnya soal koin Rp 1.000 bergambar kelapa sawit ini, dari asal-usulnya, kenapa viral, sampe cara tukarnya. Jangan sampe kena tipu hoaks, ya!

Apa Itu Uang Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit?

Uang koin Rp 1.000 bergambar kelapa sawit ini pertama kali muncul pada 8 Maret 1993, dikeluarin sama Bank Indonesia (BI). Bentuknya bulat pipih, beratnya 8,6 gram, dan tebalnya 2,4 mm. Kerennya, koin ini punya dua warna: bagian luar putih dari cupro-nikel, dan bagian dalam kuning dari aluminium bronze.

Di sisi belakang, ada gambar pohon kelapa sawit plus tulisan “KELAPA SAWIT” dan “Rp 1.000”. Sisi depannya? Ada lambang Garuda Pancasila dan tulisan “BANK INDONESIA”. Aku pernah nemu koin ini di dompet lama, nostalgia banget!

Koin ini diedarin sampe tahun 2000, tapi BI udah cabut peredarannya per 1 Desember 2023 lewat Peraturan BI Nomor 14 Tahun 2023. Meski begitu, kamu masih bisa tukar koin ini sampe 31 Januari 2035 di kantor BI. Nilainya tetep Rp 1.000, lho, bukan jutaan!

Kenapa koin ini spesial? Karena desainnya yang ikonik dan cerita sejarahnya soal industri kelapa sawit di Indonesia. Tapi, apa bener harganya bisa bikin kaya mendadak? Kita lanjut ke fakta berikutnya!

Hoaks atau Bener

Media sosial, khususnya TikTok, rame banget ngomongin uang koin Rp 1.000 kelapa sawit yang katanya laku Rp 120 juta per keping. Akun @kolektor bilang, koin ini langka dan ada emas di bagian tengahnya. Tapi, tunggu dulu, ini hoaks, bro!

Aliung, kolektor uang kuno dari Solo, ngelurusin kabar ini pada 23 April 2025. “Hoaks banget! Harga koin ini cuma Rp 5.000 maksimal,” katanya ke Kompas.com. Dia udah puluhan tahun ngumpulin uang kuno, jadi tahu banget harga pasar.

Trus, kenapa ada yang bilang sampe Rp 120 juta? Banyak penjual di marketplace online ngasih harga gila-gilaan, kayak Rp 50 juta sampe Rp 100 juta, biar viral. Aku pernah lihat iklan di Shopee, koin ini dijual Rp 98 juta, tapi nggak ada yang beli!

Fakta lain, koin ini nggak langka-langka amat. BI ngeluarin jutaan keping di tahun 1993 sampe 2000, jadi masih banyak di tangan orang. Kecuali koin versi “proof” (cetakan khusus buat kolektor), harganya bisa sampe Rp 4 juta, tapi itu beda cerita

Kandungan Emas? 

Salah satu alasan kabar Rp 120 juta ini viral karena orang bilang koin ini punya emas di bagian kuningnya. Wah, kedengerannya kayak harta karun! Tapi, sayangnya, ini cuma mitos.

Berdasarkan info resmi, bagian kuning koin ini terbuat dari aluminium bronze, campuran tembaga dan seng, bukan emas. Bagian luarnya pake cupro-nikel, campuran tembaga dan nikel. Nggak ada emas sama sekali, guys!

Aku pernah ngobrol sama temen yang suka ngoleksi koin, dia bilang warna kuning itu emang bikin orang salah paham. Makanya, banyak yang kepancing sama video TikTok yang lebay. BI juga udah konfirmasi, koin ini cuma logam biasa, bukan logam mulia.

Buat yang pengen jual koin ini, hati-hati sama penutup yang nawarin harga tinggi tanpa bukti. Cek dulu di komunitas numismatik atau lelang resmi kayak Nusantara Auction biar nggak zonk. Harga realistis biasanya Rp 2.000 sampe Rp 15.000, tergantung kondisi koin.

Cara Tukar atau Jual Koin Rp 1.000 Kelapa Sawit

Meski udah nggak laku buat transaksi, koin Rp 1.000 kelapa sawit masih bisa ditukar di Bank Indonesia. Kamu punya waktu sampe 31 Januari 2035, jadi nggak usah buru-buru. Caranya gampang banget!

Pertama, bawa koin ke Kantor Pusat BI di Jakarta atau kantor perwakilan BI di kota lain. Pastiin koin masih utuh lebih dari setengah ukurannya biar bisa ditukar Rp 1.000 per keping. Kalau rusak parah, sayangnya nggak bisa ditukar.

Kedua, kalau mau jual buat koleksi, coba ke marketplace kayak Tokopedia atau Shopee. Kasih foto jernih dan deskripsi jujur soal kondisi koin. Aku pernah lihat penjual di Bukalapak jual Rp 3.600 per keping, laku ratusan!

Ketiga, gabung komunitas numismatik di Facebook atau Instagram, kayak “Komunitas Numismatik Indonesia”. Di sana, kolektor senior bisa kasih saran harga realistis. Jangan lupa simpan koin di plastik bening biar nggak rusak, nilai koleksinya bisa naik!

Dhea Safitri Saya Dhea Safitri lahir di Surakarta, 24 November 1998. Pendidikan terakhir saya SMK jurusan tata busana. Saya seorang ibu rumah tangga yang memiliki 1 anak berusia 2 tahun.