Contoh Bunyi Alam

Contoh bunyi alam apa aja? Pelajari 5 fakta seru tentang bunyi alam, jenis-jenis bunyi, dan cara bunyi bisa terdengar di telinga kita!
Contoh Bunyi Alam
Bunyi Alam

Bunyi itu apa, sih? Sederhananya, bunyi adalah getaran yang bergerak lewat udara, air, atau benda padat, lalu masuk ke telinga kita. Menurut buku *Fisika Asyik untuk SMP* karya Dr. Agus Mahardika, bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar, alias sumber bunyi. Contohnya, kalau kamu tepuk tangan, getaran dari tanganmu bikin udara bergerak, dan voila, bunyi tercipta!

Buat bunyi bisa terdengar, ada tiga syarat penting. Pertama, harus ada sumber bunyi, kayak lonceng yang dipukul. Kedua, butuh medium, misalnya udara atau air, karena bunyi nggak bisa jalan di ruang hampa. Ketiga, harus ada yang denger, yaitu telinga kita yang nangkap getaran itu.

Contohnya, waktu aku main di pantai, suara ombak yang bergulung bikin getaran di udara sampai ke telingaku. Tanpa udara, suara ombak itu nggak bakal kedengeran. Keren, kan, cara bunyi bekerja?

Bunyi juga punya sifat khusus, yaitu bergerak sebagai gelombang longitudinal dan bisa memantul. Makanya, kalau kamu teriak di gua, suaranya balik lagi kayak echo!

Contoh Bunyi Alam yang Bikin Kagum

Nah, sekarang kita masuk ke bagian seru: contoh bunyi alam! Bunyi alam adalah suara yang dibikin sama alam, baik dari makhluk hidup kayak hewan atau tumbuhan, maupun dari fenomena alam. Misalnya, suara angin yang bersiul di antara pohon, gemericik air di sungai, atau kicauan burung di pagi hari.

Contoh lain, pas aku kemping di gunung, suara jangkrik di malam hari bikin suasana jadi magis. Ada juga suara ranting pohon yang bergoyang ditiup angin, atau bahkan gemuruh air terjun di kejauhan. Semua ini adalah bunyi alam yang bikin kita merasa dekat sama ciptaan Allah.

Bunyi alam nggak cuma bikin suasana hidup, tapi juga punya peran penting. Misalnya, suara burung bisa jadi tanda musim atau waktu tertentu. Petani di desaku bilang, kicauan burung tertentu artinya hujan bakal datang.

Jadi, lain kali kamu jalan-jalan ke alam, dengarkan baik-baik suara di sekitarmu. Dari desau angin sampai derik daun, alam punya “lagu” sendiri yang super keren!

Baca Juga : Mematikan Bunyi Token Listrik

Jenis Bunyi Berdasarkan Frekuensinya

Selain dibagi berdasarkan sumbernya, bunyi juga punya jenis berdasarkan frekuensinya, yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik. Apa sih bedanya? Yuk, kita bedah satu-satu!

Pertama, bunyi infrasonik. Ini adalah bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz, yang terlalu rendah buat telinga manusia. Contohnya, getaran dari gempa bumi atau suara rendah dari badai. Katanya, gajah bisa denger bunyi infrasonik ini untuk komunikasi jarak jauh. Keren, kan?

Kedua, bunyi audiosonik, yaitu bunyi yang bisa kita dengar, dengan frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Semua suara yang kita kenal, kayak suara temen ngobrol, musik dari HP, atau bahkan suara motor lewat, masuk kategori ini. Misalnya, waktu adikku main biola, nada-nadanya jelas kedengeran karena audiosonik.

Terakhir, bunyi ultrasonik, dengan frekuensi di atas 20.000 Hz. Ini terlalu tinggi buat telinga manusia, tapi hewan kayak kelelawar atau lumba-lumba bisa denger. Mereka pake ultrasonik buat navigasi. Dokter juga pake ultrasonik buat USG, lho!

Bunyi Buatan Manusia

Selain bunyi alam, ada juga bunyi buatan manusia, yaitu suara yang sengaja kita bikin pake alat. Contohnya, suara drum yang ditabuh, gitar yang dipetik, atau klakson mobil. Bunyi ini biasanya punya tujuan, kayak buat hiburan, komunikasi, atau tanda bahaya.

Misalnya, waktu aku ke konser musik, suara gitar listrik dan drum bikin suasana heboh. Itu semua bunyi buatan yang dirancang manusia biar enak didenger. Atau, di kampungku, ada kentongan bambu yang dipukul buat ngasih tanda kalau ada acara desa.

Bunyi buatan ini beda sama bunyi alam karena kita yang kontrol. Tapi, tetep aja butuh getaran dan medium biar bunyinya sampai ke telinga. Jadi, meski beda sumber, cara kerjanya mirip!

Oh ya, bunyi buatan juga bisa bikin polusi suara kalau kelewat keras. Makanya, kalau main musik, jangan sampe ganggu tetangga, ya!

Baca JugaSembunyi di WhatsApp dengan Mudah